RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Aksi Mangrove Lestari kembali digelar di Kelurahan Tekolabbua, Kabupaten Pangkep, sebagai bentuk nyata komitmen KALLA menjaga kelestarian lingkungan.

Pada 2025 ini, KALLA bersama Kelompok Tani Nelayan Sejahtera dan relawan berhasil menanam sebanyak 41.000 bibit mangrove di areal seluas 4,1 hektare.

Kegiatan yang berlangsung sejak 2022 ini kini telah menorehkan pencapaian signifikan. Corporate Communication & Sustainability Department Head KALLA, Nadya Tyagita, menyebut total penanaman mangrove yang terealisasi hingga 2025 mencapai 114.000 bibit dengan luasan lahan 13,6 hektare.

“Aksi ini merupakan bagian dari komitmen KALLA untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sesuai dengan misi perusahaan kami. Kita mendesain programnya selama lima tahun pada lahan seluas 24 hektare,” jelas Nadya.

Tidak hanya melakukan penanaman, KALLA juga membangun pusat edukasi dan pembibitan mangrove yang dikelola bersama kelompok nelayan. Area pembibitan tersebut mampu menghasilkan hingga 100.000 bibit mangrove setiap tahunnya.

Program lingkungan ini juga mengantarkan KALLA meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang Top CSR Awards 2025 yang digelar di Hotel Raffles Jakarta, Juni lalu. Dua kategori yang berhasil diraih adalah Top CSR Awards 2025 #Star 4 dan Top Leader on CSR Commitment 2025 yang dianugerahkan kepada CEO KALLA, Solihin Jusuf Kalla.

Salah seorang relawan, Siti Shafiyah, mengaku bangga dapat ikut serta menanam mangrove bersama KALLA. “Bisa turun menanam mangrove lagi sangat menyenangkan, seru, dan hopeful. Semoga kita dapat terus berkontribusi seperti ini dalam menjaga keberlanjutan,” ucap perempuan yang akrab disapa Shafa itu.

Apresiasi juga datang dari pemerintah setempat. Sekretaris Lurah Tekolabbua, Syamsul Bahri, menuturkan program ini memberi dampak langsung bagi masyarakat, khususnya nelayan.

“Kami memiliki penduduk sekitar 2.000 jiwa dan 80 persennya adalah nelayan. Dengan adanya konservasi mangrove, nelayan tidak jauh-jauh lagi mencari ikan atau kepiting. Mungkin tadinya pakai bahan bakar lima liter, sekarang jadinya sisa dua liter. Pendapatan masyarakat pun semakin bertambah,” ungkap Syamsul.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Sejahtera Pangkep, Hamzah, turut memberikan apresiasi atas dukungan KALLA. Ia menilai, keterlibatan langsung perusahaan dalam konservasi mangrove merupakan hal yang jarang dilakukan.

“Mudah-mudahan KALLA bisa jauh lebih fokus ke lingkungan ketimbang perusahaan besar lainnya. Mudah-mudahan KALLA bisa menjadikan Tekolabbua sebagai contoh konservasi mangrove se-Indonesia. Karena apa yang dilakukan KALLA sudah sejalan dengan hati nurani kami,” ujarnya.

Dengan berkelanjutan aksi ini, KALLA menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, melibatkan masyarakat secara langsung, dan memastikan manfaat lingkungan sekaligus ekonomi dirasakan bersama. (*)