UNM Latih Petani Bulukumba Olah Jerami Jadi Kompos dan Kuasai Pemasaran Digital
RAKYAT.NEWS, BULUKUMBA – Universitas Negeri Makassar (UNM) melalui Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) mendorong inovasi pertanian di Kabupaten Bulukumba dengan menggelar pelatihan pengolahan jerami padi menjadi pupuk kompos serta pemasaran digital. Kegiatan ini melibatkan Kelompok Tani (KT) Pundimeng di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang, pada 2–3 Agustus 2025.
Tim PKM UNM merupakan dosen Jurusan Biologi FMIPA UNM yang diketuai Dr. Andi Faridah Arsal, S.Si., M.Si., bersama Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M.Si., dan Dian Dwi Putri Ulan Sari Patongai, S.Pd., M.Pd.
Program ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) dan bertujuan memberdayakan petani agar mampu mengolah limbah jerami padi menjadi produk bernilai ekonomis sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar.
Sebanyak 25 anggota KT Pundimeng mengikuti rangkaian pelatihan yang dimulai dengan penyuluhan prinsip dasar pengomposan hingga praktik langsung pencacahan jerami, perbandingan bahan, serta pengontrolan suhu dan kelembapan. Teknik tersebut diajarkan untuk menghasilkan kompos berkualitas tinggi.
Selain pengolahan limbah, peserta juga dibekali keterampilan pemasaran digital. Materi yang diberikan mencakup pembuatan konten promosi menarik, pengelolaan media sosial seperti Facebook dan Instagram, hingga strategi penjualan online.
Ketua Tim Pengabdian, Dr. Andi Faridah Arsal, menekankan bahwa Bulukumba memiliki potensi besar dalam pengolahan limbah jerami.
“Setiap hektar sawah menghasilkan 5–7 ton jerami yang biasanya dibakar atau dibiarkan membusuk. Program ini mengajarkan bagaimana mengolah limbah menjadi produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan tambahan penghasilan,” jelasnya.
Ketua KT Pundimeng, H. Syamsul Bachri Asrib, mengaku sangat terbantu dengan pendampingan yang diberikan UNM.
“Kami sangat terbantu dengan program ini. Sekarang kami tahu cara mengolah jerami menjadi kompos dan bagaimana menjual produk kami secara online. Ini peluang baru bagi kami untuk meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Menambahkan perspektif digitalisasi, Dian Dwi Putri Ulan Sari Patongai menegaskan bahwa pemasaran digital adalah kunci keberlanjutan usaha petani di era modern.
“Kami ingin mengajarkan bahwa teknologi itu bukan sesuatu yang rumit. Cukup dengan smartphone, petani bisa memasarkan produk ke pasar yang lebih luas. Ini langkah kecil menuju kemandirian ekonomi berbasis digital,” ungkapnya.
Hasil evaluasi menunjukkan tingkat kepuasan mitra mencapai 100 persen. Hal ini mencerminkan keberhasilan program dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kepercayaan diri anggota kelompok tani.
Tim PKM UNM berharap KT Pundimeng dapat mengembangkan keterampilan yang diperoleh untuk menjadi kelompok tani mandiri dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Sinergi antara inovasi pertanian dan digitalisasi ini diyakini mampu memberi dampak positif terhadap produktivitas, kesejahteraan petani, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di Bulukumba. (*)

Tinggalkan Balasan