OJK Dorong Inklusi Keuangan Petani Kakao di Luwu Timur Melalui Kemitraan Kolaboratif
RAKYAT.NEWS, LUWU TIMUR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, pelaku industri keuangan, dan sektor usaha kakao menjalin kerja sama untuk memperkuat inklusi dan literasi keuangan bagi petani kakao melalui penandatanganan nota kesepahaman di Kecamatan Wotu.
Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), dan PT Comextra Majora menyelenggarakan kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman serta Edukasi Keuangan kepada Petani Komoditas Kakao yang dipusatkan di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sabtu (15/11/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperluas akses layanan keuangan sekaligus memperkuat literasi keuangan bagi para petani kakao yang selama ini menjadi salah satu sektor strategis dan penopang perekonomian daerah.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, dalam sambutan yang disampaikan oleh Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Perizinan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulselbar, Arif Machfoed, menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara sektor jasa keuangan dan sektor riil melalui pola kemitraan terpadu sejalan dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Dirinya juga menegaskan peran strategis OJK dalam memperdalam sektor keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah agar lebih inklusif.
Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan bahwa peningkatan akses keuangan harus diimbangi dengan pemahaman literasi yang memadai, terutama menghadapi maraknya penawaran investasi ilegal dan kejahatan digital yang menyasar masyarakat.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Andi Juana Fachruddin, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah konkret yang dibutuhkan untuk memperkuat kesejahteraan petani dan daya saing komoditas kakao di daerah tersebut.








Tinggalkan Balasan