RAKYAT.NEWS, BAUBAU – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Baubau membuka layanan Business Development Services (BDS) khusus bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan dalam ajang Festival Wanita Maritim Wowine 2025 yang digelar di Alun-Alun Merdeka Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi (Sabtu, 23/8).

Kepala KPP Pratama Baubau, Amrih Basuki Purnomo, menyampaikan bahwa program BDS merupakan salah satu strategi pembinaan dan pengawasan bagi Wajib Pajak UMKM agar usaha mereka dapat berkembang secara berkelanjutan. Fokus pada UMKM perempuan dipilih karena mayoritas UMKM di wilayah Kepulauan Buton dan sekitarnya digerakkan oleh perempuan.

“Berdasarkan pengalaman kami, pelaku UMKM perempuan selalu menjadi peserta paling aktif dan antusias dalam program BDS. Mereka bersemangat mengikuti workshop mengenai product packaging, pelatihan pemasaran melalui media sosial, pelatihan pengelolaan keuangan, hingga konsultasi perpajakan sesuai kebutuhan. Karena itu, ketika mendapat kesempatan terlibat dalam Festival Wowine, kami langsung menyambut baik kolaborasi ini,” ungkap Amrih.

Dalam kegiatan tersebut, KPP Pratama Baubau membuka layanan konsultasi perpajakan di arena Expo UMKM Perempuan. Tidak hanya itu, para pelaku UMKM yang terlibat akan mendapatkan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan adanya perubahan perilaku dalam kepatuhan melaporkan dan menyetorkan kewajiban perpajakan.

Respon positif terlihat dari para peserta, salah satunya pemilik usaha Anemo Wakatobi yang bergerak di bidang produksi dan penjualan kaos souvenir khas daerah. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan terkait perpajakan, tetapi juga memberikan ilmu praktis dalam mengembangkan usaha.

Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Sulselbartra, Sumin, turut menegaskan pentingnya program BDS sebagai wujud sinergi mendukung UMKM Perempuan.

“UMKM Perempuan memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian lokal. Melalui program BDS, DJP tidak hanya hadir sebagai mitra perpajakan, tetapi juga sebagai pendamping usaha. Dengan pembinaan yang berkesinambungan, kami ingin memastikan UMKM Perempuan dapat naik kelas sekaligus semakin patuh terhadap kewajiban perpajakan,” ujar Sumin.