“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, karena sangat bermanfaat untuk membekali aparatur desa dan kecamatan agar mampu melindungi warganya dari jeratan praktik keuangan ilegal,” ujar Bupati.

Sementara itu, para kepala sekolah dari berbagai SMA di Luwu Timur, Luwu Utara, dan Luwu juga menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Mereka menilai literasi keuangan sangat penting di tengah masifnya digitalisasi dan tingginya paparan pelajar terhadap risiko finansial seperti transaksi digital yang tidak aman hingga fenomena judi online.

“Perkembangan digitalisasi menyebabkan pelajar menjadi kelompok yang rentan. Karena itu, kegiatan literasi keuangan dari OJK ini sangat relevan sebagai bekal bagi siswa dalam mengelola keuangan pribadi, memahami risiko transaksi digital, dan menghindari godaan judi online yang kini sedang marak,” ujar salah satu kepala sekolah.

Edukasi keuangan yang digelar secara langsung ini dipandang sebagai langkah strategis dalam membentuk generasi muda yang cakap secara finansial dan bijak dalam mengambil keputusan ekonomi.

Dengan literasi yang kuat sejak dini, diharapkan pelajar dan masyarakat luas dapat terhindar dari jebakan keuangan ilegal dan mampu menggunakan layanan keuangan secara sehat. (*)

YouTube player