Daya Saing Global: Anak Muda Indonesia yang Pernah Magang di Hotel Internasional
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Komentar seperti ini masih sering terdengar. Banyak yang mengira bahwa kesempatan bekerja di luar negeri hanyalah milik segelintir orang dengan privilese tinggi, lulusan luar negeri, atau mereka yang sudah lama berkarier di industri. Padahal, kenyataannya sangat berbeda.
Hari ini, semakin banyak anak muda Indonesia dari berbagai daerah yang sudah membuktikan bahwa mereka bisa bersaing secara global. Mereka bekerja di hotel bintang 4 dan 5 di luar negeri, mulai dari Uni Emirat Arab, Qatar, hingga Bahrain. Dan semua ini dimulai dari satu hal sederhana: kesempatan magang internasional.
Anak Muda, Skill Mumpuni, Mental Tangguh
Dunia kerja global tidak hanya bicara soal ijazah atau gelar. Yang dicari adalah kompetensi nyata, kemampuan komunikasi, kecekatan dalam bekerja, dan sikap profesional. Anak muda Indonesia, ketika diberikan pelatihan yang tepat, terbukti mampu bersaing bahkan melampaui ekspektasi.
Melalui program pelatihan dan magang internasional dari Baraka Academy Indonesia, banyak peserta dari berbagai latar belakang berhasil menunjukkan kualitasnya. Mereka ditempa lewat program intensif yang membekali mereka dengan skill di bidang Housekeeping, F&B Service, serta English for Hospitality. Setelah itu, mereka langsung diterjunkan ke dunia kerja sesungguhnya di hotel-hotel kelas dunia.
Dan hasilnya? Bukan hanya sekadar bertahan. Banyak dari mereka yang diapresiasi oleh manajemen hotel karena etos kerja tinggi, adaptasi cepat, dan kerendahan hati yang khas. Tak sedikit pula yang mendapatkan tawaran kerja permanen setelah masa magang selesai.
Dari Magang Menjadi Karier Internasional
Magang di luar negeri bukan hanya menambah pengalaman, tetapi juga membuka jaringan profesional global. Anak muda Indonesia yang pernah magang internasional memiliki keunggulan yang sulit ditandingi: mereka tahu standar internasional, bisa berkomunikasi dengan tamu dari berbagai negara, dan memahami kultur kerja yang menuntut profesionalisme tinggi.

Tinggalkan Balasan