Modus Baru Penipuan Berkedok Kerja Luar Negeri, Anak Muda Jadi Korban
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Iming-iming gaji besar, visa cepat, dan keberangkatan instan membuat banyak pencari kerja tergiur. Tapi sayangnya, di balik janji manis itu, terselip modus penipuan terstruktur yang terus memakan korban.
Banyak dari mereka adalah anak-anak muda yang baru lulus, penuh harapan, tapi minim informasi. Tanpa sadar, mereka menyerahkan uang jutaan rupiah ke agen ilegal yang akhirnya menghilang tanpa jejak. Paspor tertahan, data pribadi disalahgunakan, dan yang paling menyakitkan: harapan hancur tak tersisa.
Kenapa Modus Ini Terus Berulang?
Karena minimnya literasi dan lemahnya regulasi di beberapa wilayah, penipuan berkedok kerja luar negeri masih sangat marak. Para pelaku tidak lagi beroperasi secara konvensional. Mereka kini menyamar sebagai “lembaga pelatihan”, “agen resmi”, bahkan membuat kantor dan situs palsu demi meyakinkan calon korban.
Mereka menggunakan media sosial untuk membangun kredibilitas semu—mempajang foto keberangkatan fiktif, testimoni palsu, hingga profil yang meyakinkan. Satu demi satu korban terjebak, menyerahkan uang untuk proses yang sebenarnya tidak pernah ada.
Kasus-kasus ini bukan lagi sekadar insiden, tapi fenomena sosial yang perlu diwaspadai bersama.
Tanda-tanda Umum Penipuan Berkedok Kerja Luar Negeri
Agar tidak menjadi korban berikutnya, penting bagi anak muda dan orang tua untuk mengenali ciri-ciri umum penipuan ini:
Menawarkan keberangkatan cepat tanpa pelatihan
Menjanjikan gaji fantastis tanpa proses seleksi
Tidak memiliki legalitas yang jelas atau izin resmi
Meminta uang dalam jumlah besar di awal proses
Sulit dihubungi secara formal atau tidak memiliki kantor tetap
Tidak transparan dalam urusan dokumen dan kontrak kerja
Jika kamu menemukan hal-hal seperti ini, segera hentikan proses dan cari informasi lebih lanjut. Jangan tergiur karena ingin cepat berangkat—yang cepat tidak selalu aman.

Tinggalkan Balasan