Krisis Lapangan Kerja Nasional dan Jalan Sunyi Anak Muda Menuju Magang Luar Negeri
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Kalimat ini bukan sekadar keluhan di media sosial—ia adalah cerminan dari realitas ribuan anak muda Indonesia hari ini. Di tengah gempuran lulusan baru tiap tahun, pasar kerja domestik justru semakin sempit. Perusahaan menuntut pengalaman, sementara fresh graduate baru mulai melangkah. Ironi ini menjadi lingkaran setan yang mematikan mimpi banyak anak muda.
Namun, di balik ketidakpastian itu, ada jalan lain yang tidak ramai dibicarakan: jalur magang luar negeri.
Realita Krisis Lapangan Kerja di Indonesia
Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan besar dalam penyediaan lapangan kerja. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka masih didominasi oleh usia produktif, yakni 20–29 tahun. Ribuan lulusan baru bersaing memperebutkan posisi yang itu-itu saja. Tidak sedikit yang akhirnya bekerja tidak sesuai jurusan, bahkan ada yang menyerah di tengah jalan.
Di sisi lain, revolusi industri dan digitalisasi mendorong perusahaan untuk lebih selektif. Bukan hanya ijazah yang dilihat, tapi juga pengalaman internasional, keterampilan kerja, dan kemampuan beradaptasi di lingkungan multikultural. Sayangnya, sistem pendidikan kita belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan dunia kerja global ini.
Jalur Magang Luar Negeri: Jalan Sunyi yang Tak Banyak Dilirik
Magang luar negeri adalah opsi yang masih asing bagi sebagian besar anak muda Indonesia, terutama di luar kota-kota besar. Padahal, program ini bukan sekadar menambah pengalaman kerja, tapi juga membuka gerbang menuju karier internasional yang sesungguhnya.
Lewat program magang luar negeri, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan profesional di bidangnya, tetapi juga fasilitas lengkap: akomodasi, transportasi, konsumsi, gaji bulanan, bahkan tip. Mereka bekerja langsung di hotel, restoran, atau resort di negara-negara seperti Bahrain, Dubai, Sharjah, Thailand, Maldives, dan Vietnam—belajar dari industri perhotelan dunia yang sesungguhnya.

Tinggalkan Balasan