RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia tidak akan membutuhkan impor beras setidaknya hingga tahun 2026.

Keyakinan tersebut berlandaskan pada ketersediaan stok beras nasional yang dinilai mencukupi, serta keberhasilan dari program Gerakan Indonesia Menanam.

“Ini baru April, sampai akhir April stok beras kita di atas 3 juta ton. Artinya apa? Artinya sampai 2026 kalau normal saja kita tidak perlu impor lagi,” kata Zulhas saat meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (22/4/2025), dikutip dari keterangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Ia menambahkan bahwa inisiatif gerakan menanam yang diselaraskan dengan peningkatan infrastruktur irigasi akan semakin memperkuat ketahanan pangan nasional ke depan.

Menurutnya, keterlibatan aktif Kementerian Pertanian dalam mempromosikan gerakan menanam menjadi penopang utama dalam prediksi Indonesia untuk mampu mencapai swasembada beras.

“Tahun ini juga menurut BMKG tidak akan ada kemarau yang panjang. Maka saya meyakini produksi beras kita akan melimpah. Jadi kita akan panen besar tahun ini,” ujarnya.

Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa target penanaman padi seluas 1,3 juta hektare ditetapkan untuk bulan April.

Inisiatif ini ditujukan untuk menghasilkan gabah sekitar 7,5 juta ton, yang nantinya dikonversi menjadi sekitar 3,5 hingga 4 juta ton beras.

“Khusus untuk Sumatera Selatan tahun lalu produksinya 2,9 juta ton. Tahun ini insyaallah berani memasang target, bisa tercapai itu 3,7 juta ton,” ucap Amran.

Amran juga menyampaikan bahwa volume serapan beras nasional saat ini merupakan yang tertinggi dalam dua dekade terakhir, dengan total stok mencapai 3 juta ton.

YouTube player