Kenapa Banyak Lembaga Pelatihan yang Hanya Menjual Mimpi Palsu?
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Banyak orang bermimpi bekerja di luar negeri, mendapatkan pengalaman internasional, dan meraih penghasilan tinggi. Sayangnya, mimpi ini sering dimanfaatkan oleh lembaga pelatihan kerja yang tidak bertanggung jawab. Mereka menawarkan program pelatihan dengan janji manis, tetapi ujung-ujungnya peserta hanya membuang waktu dan uang tanpa hasil yang jelas.
Bagaimana cara menghindari jebakan ini? Apa saja tanda-tanda lembaga pelatihan yang hanya menjual mimpi palsu? Simak penjelasan berikut!
1. Tidak Memiliki Kemitraan Resmi dengan Perusahaan atau Hotel
Salah satu indikator utama bahwa sebuah lembaga pelatihan tidak dapat dipercaya adalah ketiadaan kemitraan resmi dengan perusahaan atau hotel di luar negeri. Mereka hanya menjual kursus atau pelatihan tanpa jaminan penempatan kerja atau magang.
Ciri-ciri yang Harus Diwaspadai:
• Tidak bisa menunjukkan daftar mitra hotel atau perusahaan yang bekerja sama.
• Tidak memiliki perjanjian resmi dengan pihak luar negeri.
• Hanya menjanjikan “peluang besar” tanpa bukti konkret.
2. Biaya Tinggi, tapi Fasilitas dan Kejelasan Program Minim
Banyak lembaga yang menarik biaya pelatihan hingga belasan bahkan puluhan juta rupiah, tetapi fasilitas dan transparansi programnya sangat minim. Mereka hanya memberikan materi dasar tanpa persiapan yang matang untuk dunia kerja internasional.
Periksa Hal Berikut Sebelum Mendaftar:
• Apakah biaya yang dibayarkan termasuk akomodasi, konsumsi, dan transportasi?
• Apakah ada rincian fasilitas yang akan didapatkan?
• Apakah ada kontrak hitam di atas putih terkait program pelatihan?
3. Tidak Ada Dukungan atau Pendampingan Selama di Luar Negeri
Banyak peserta yang akhirnya terlantar di negara tujuan karena lembaga yang mengirim mereka lepas tangan. Alih-alih mendapatkan pengalaman kerja yang berharga, mereka justru harus berjuang sendiri tanpa pendampingan.

Tinggalkan Balasan