RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Direksi KALLA menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, YM Jess Dutton di Wisma Kalla, Rabu (26/2/2025). Dalam pertemuan tersebut, dibahas topik mengenai energi terbarukan, investasi, pertambangan, dan Liquefied Natural Gas (LNG).

Jajaran Direksi KALLA yang hadir dalam pertemuan dengan Jess Dutton dan rombongan termasuk Direktur Keuangan & Hukum, Imelda Jusuf Kalla; Direktur Pemasaran, Strategi & Digitalisasi, Zumadi SM Anwar; Direktur SDM & Budaya, Disa Rizky Novianty; Chief Legal Officer & Sekretaris Perusahaan, Subhan Djaya Mappaturung; dan Chief Operating Officer Bisnis Baru Bumi Karsa, Fajaruddin. Pertemuan dimulai dengan penyampaian profil perusahaan yang dimiliki oleh KALLA.

Saat ini, KALLA memiliki 7 ekosistem bisnis, meliputi sektor otomotif, transportasi & logistik, konstruksi, properti, mineral, pendidikan, dan energi. Salah satu sektor yang sangat dibahas dalam pertemuan ini adalah ekosistem energi yang dimiliki oleh KALLA, termasuk PLTA Poso Energy, Malea Hydropower, Mamuju Tumbuan Energy, dan Kerinci Merangin Hidro.

“Kami tentunya sangat menyambut baik kedatangan Dubes Kanada untuk Indonesia. Kami menyampaikan bahwa KALLA saat ini telah memiliki beberapa pembangkit listrik yang semuanya berbasis green energy dan ternyata Dubes Kanada tertarik untuk mengetahui lebih jauh portofolionya. Sehingga untuk ke depan, KALLA dan Kedutaan Besar Kanada akan lebih banyak membangun komunikasi dan menjajaki kolaborasi, khususnya pada sektor energi dan LNG,” ujar Imelda Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Dubes Kanada untuk Indonesia juga telah bertemu dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, Jess Dutton juga memiliki agenda bersama kampus, instansi pemerintah lainnya dan sejumlah asosiasi, seperti KADIN dan APINDO. Sementara, KALLA menjadi instansi swasta yang dipilih untuk berdiskusi.

“Kami melihat banyak sekali sektor kerjasama strategis yang bisa dibangun dengan KALLA mulai dari portofolio bisnis energi terbarukan KALLA khususnya Hydro Energy dimana Kanada adalah salah satu produsen energi hidroelektrik terbesar di Dunia. Kami juga tertarik menjajaki sektor investasi, minyak dan gas, pertambangan, teknologi pertanian hingga pertukaran karyawan dan beasiswa pendidikan,” ungkap Jess Dutton.

KALLA sedang fokus untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui proyek pengembangan listrik tenaga air. Selain itu, KALLA juga meningkatkan bisnis pertambangan yang mencakup layanan angkutan pertambangan melalui Kalla Lines, khususnya untuk nikel dan batubara.

Di sektor pengolahan nikel, KALLA memiliki Bumi Mineral Sulawesi yang terdiri dari Smelter Ferro Nickel dan Smelter Nickel Sulfat Battery Grade.

YouTube player