RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan rencana pemerintah untuk menertibkan pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar yang menerima subsidi. Tindakan ini diambil karena pengguna Solar subsidi dianggap masih belum tepat sasaran.

“Habis ini saya tertibkan lagi, bapak ibu semua. Saya tertibkan lagi adalah BBM, Solar,” ungkap Bahlil dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar 2025 di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, dilansir dari CNN Indonesia, dikutip Senin (10/2/2025).

Bahlil menyadari bahwa langkah ini berpotensi menimbulkan polemik, hal serupa terjadi saat pemerintah mengatur distribusi Gas Petroleum Cair (LPG) 3 kilogram (kg).

Meskipun kebijakan ini berpotensi menimbulkan perdebatan, Bahlil menegaskan bahwa pihaknya siap menghadapi kemungkinan perlawanan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan.

“Solar subsidi dipakai untuk industri. Saya tahu ini pemainnya pasti akan ribut lagi, tapi enggak apa-apa,” ujar Bahlil.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memastikan bahwa subsidi benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkannya.

“Kita sebagai orang Timur itu sekali layar berkembang, pantang surut untuk balik. Ini untuk kebaikan rakyat, bapak ibu semua,” imbuhnya.

Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil juga mendorong anggota partainya untuk mendukung kebijakan ini sebagai bagian dari upaya memastikan bahwa hak-hak rakyat terpenuhi.

“Dan inilah kesempatan kita, Partai Golkar, untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak rakyat yang sesungguhnya,” tandasnya.