RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa tidak akan ada pemotongan dana bantuan sosial (bansos) dalam upaya penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp306 triliun.

Ia menjelaskan bahwa belanja negara tahun ini mencapai lebih dari Rp3.600 triliun dengan fokus pada program-program prioritas yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan penyesuaian tajam dalam beberapa aspek pengeluaran.

“Tujuannya (penghematan Rp306 triliun) agar birokrasi makin efisien dan kegiatan serta penggunaan uang negara APBN betul-betul bisa langsung dinikmati masyarakat,” jelasnya dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD City, Banten, Kamis (30/1).

“Oleh karena itu, yang tidak dipotong adalah anggaran-anggaran belanja bantuan sosial (bansos). Tidak ada sedikit pun pengurangan di situ (bansos),” tegas Sri Mulyani.

Sri Mulyani menekankan bahwa belanja bansos tidak akan dikurangi sedikit pun. Sebaliknya, ia menyatakan bahwa banyak pos belanja kementerian/lembaga yang akan dipangkas.

Langkah ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dikeluarkan pada 22 Januari 2025. Belanja Kabinet Merah Putih dipangkas sebesar Rp256,1 triliun, sementara sisa efisiensi didapat dari alokasi dana transfer ke daerah.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyampaikan pesan ringan kepada Direktur Utama BRI, Sunarso, terkait penghematan APBN 2025 yang dilakukan oleh Presiden Prabowo.

“Mulai dari perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK), berbagai kegiatan seperti ini sudah gak boleh lagi, Pak Sunarso. Jadi, mungkin karena BRI adalah BUMN tidak terkena pemotongan anggaran, tapi memberikan dividen,” kelakar Ani.

“Kementerian/lembaga diminta oleh Bapak Presiden (Prabowo) tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dalam hal ini bisa diefisienkan. Namun, program dan proyek atau anggarannya harus langsung mengena kepada masyarakat. Untuk itu, salah satu yang menjadi prioritas penting dari Bapak Presiden adalah makan bergizi gratis,” tutupnya.