Penyaluran KUR BRI Jeneponto Dongkrak Pertumbuhan UMKM
RAKYAT NEWS, JENEPONTO – Peranan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia memang sangat signifikan. Berdasarkan siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tanggal 22 Juli 2024 diketahui bahwa UMKM mencakup sekitar 99% total unit usaha usaha dan berkontribusi hingga 60,51% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi nasional tetapi juga berperan penting dalam penyediaan lapangan kerja bagi hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.
Hal ini menunjukkan betapa vitalnya sektor UMKM dalam menciptakan kesejahteraan dan distribusi pendapatan yang merata di masyarakat.
Khususnya di Kabupaten Jeneponto, UMKM juga memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian lokal. Untuk memastikan keberlangsungan dan peningkatan kualitas UMKM, akses terhadap pembiayaan yang mudah menjadi salah satu kunci. Tanpa dukungan finansial, banyak UMKM yang kesulitan untuk berkembang dan berinovasi.
Dalam konteks ini, inisiatif yang diambil oleh BRI Jeneponto, seperti yang disampaikan oleh Pimpinan Cabang BRI Jeneponto, Endi Auditya, sangat signifikan, ujarnya kepada rakyat.news, Selasa 21 Januari 2025.
Dikatakannya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di seluruh Unit Kerja BRI di Jeneponto yang dimulai pada Januari 2025 adalah langkah yang strategis.
“KUR diharapkan dapat menjadi jembatan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha yang dibutuhkan, sehingga mereka dapat beroperasi, berinovasi, dan berkembang,” harap Endi Audtya.
Komitmen BRI untuk memajukan sektor UMKM di Kabupaten Jeneponto merupakan bentuk nyata dari dukungan terhadap perekonomian lokal. Dengan adanya akses pembiayaan yang lebih baik, diharapkan UMKM di Kabupaten Jeneponto dapat tumbuh menjadi lebih kompetitif, yang akhirnya akan berkontribusi lebih besar terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Melalui kerjasama antara lembaga keuangan dan pelaku UMKM, kita dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pungkas Endi Audtya. (*)
Tinggalkan Balasan