RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, sektor pangan di Indonesia telah tertinggal selama 29 tahun jika dibandingkan dengan negara lain. Selama 29 tahun ini, Indonesia lebih memperhatikan masalah demokrasi dan infrastruktur.

“Kita sudah agak lama ketinggalan soal pangan, dibanding negara tetangga sekalipun seperti Thailand, Vietnam, apalagi Tiongkok. Memang 29 tahun ini kita fokus kepada dua sebetulnya, satu masalah demokrasi yang berubah-ubah kadang-kadang dan sangat mahal ini. Yang kedua fokus itu adalah infrastruktur,” kata Zulhas, Rabu (15/1/2025).

Dia mengungkapkan bahwa sektor pertanian masih mengikuti jejak dari masa pemerintahan Presiden ke-2, Soeharto. Zulhas juga mengakui bahwa skema pertanian yang diterapkan oleh Soeharto masih relevan hingga saat ini.

Lebih lanjut, Zulhas menyatakan bahwa tidak terdapat inovasi baru dalam sektor pertanian di Indonesia. Misalnya, pabrik pupuk masih mengandalkan warisan Soeharto.

Hal yang sama berlaku untuk Perum Bulog yang didirikan pada masa pemerintahan Soeharto dan masih beroperasi sampai sekarang.

“Kita ngomong apa lagi? Kita ngomong yang beli Bulog, nggak ada yang baru. Bulog ya itu. Dari 1.800 lebih gudang tinggal sisa 1.500. Nggak ada yang baru. Bibit unggul, nggak ada yang baru,” jelasnya.

Sementara itu, Zulhas juga menyoroti keterbelakangan riset pertanian di Indonesia, terutama setelah berdirinya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia menegaskan bahwa BRIN tidak berpengaruh signifikan terhadap riset pertanian.

Meski demikian, Zulhas mengakui bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar terkait sektor pangan. Prabowo ingin agar pertumbuhan Indonesia sejalan dengan nilai-nilai filosofi Pancasila.

“Jadi, ingin agar Indonesia ini sesuai dengan filosofinya, Pancasila. Jadi sebetulnya kita ini bisa oleh karena itu pak Prabowo ingin agar Indonesia itu seperti asasnya, kekeluargaan pancasila, koperasi, ownernya itu luas, banyak. Jangan sampai pangan itu kita tergantung satu orang,” tutupnya.