“Pengoperasian PLTMG Luwuk berpotensi penghematan 20 M per bulan yaitu dengan mengalihkan pengoperasian PLTD berbahan bakar minyak ke PLTMG berbahan bakar gas. Dimana kami mendapat pasokan gas dari JOB PERTAMINA-Medco E&P Tomori Sulawesi dengan total kapasitas 5 BBTUD yang hanya berjarak 7,2 Km dari Lokasi PLTMG Luwuk. Dengan adanya tambahan 40 MW dari PLTMG Luwuk, daya mampu sistem Luwuk-Toili bisa mencapai 69 MW. Peningkatan pasokan dan keandalan ini harapannya dapat menarik investor untuk berinvestasi di Kab. Banggai”, ujar Budi.

Qadri, Manager PLN UPP Sulteng menyampaikan dengan menyatukan 2 sistem kecil (20 kV Luwuk dan Toili) dengan PLTD kecil yang tersebar memiliki tantangan tersendiri.

PLTMG Luwuk berkapasitas 40 MW dengan beban gross setiap engine 9.5 MW membutuhkan beban untuk beberapa pengujian yang dipersyaratkan.

Dikarenakan sistem eksisting adalah isolated, maka perlu menjangkau hingga ke sistem Luwuk Kota melalui transmission line dan gardu induk untuk mendapat beban yang dibutuhkan engine serta pengaturan ulang sistem proteksi baik di sisi 150 kV dan 20 kV serta PLTD kecil tersebar.

“Tentunya peran dari setiap lini organisasi PLN sangat penting dibutuhkan untuk kelancaran pengujian ini, karena sangat berpengaruh terhadap keandalan sistem dan risiko gagal hingga berdampak ke masyarakat. Setiap permasalahan dilakukan diskusi dan koordinasi yang sangat baik antar pihak yg terlibat baik internal PLN (Pusertif, Pusmanpro, UPP Sulteng, UIP Sulawesi, UP3 Luwuk, UP2D Sulutenggo, UIP3B Sulawesi, PLNE) dan eksternal (Pemkab Banggai), sehingga pengujian dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode”, pungkasnya.

Ansar, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Luwuk menyampaikan dengan sinkronisasi sistem ini kebutuhan listrik di Kab. Banggai dan sekitarnya akan dapat terpenuhi secara bertahap, tidak hanya itu PLN terus berusaha memperluas jaringan 20 kV guna meningkatkan mutu layanan bagi pelanggan.

YouTube player