RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – “Benarkah sektor informal selalu menjadi pilihan utama pekerja migran Indonesia?” Data terbaru dari Juni 2023 menunjukkan gambaran yang menarik: mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) kini bekerja di sektor formal, menggeser anggapan lama bahwa sektor informal selalu mendominasi. Namun, bagaimana sebenarnya pembagian ini terjadi, dan apa yang mendorong tren ini?

Fakta Penting Penempatan PMI
1. Jumlah Penempatan PMI Meningkat Pesat Dalam dua tahun terakhir, jumlah penempatan PMI terus meningkat. Pada Juni 2021, hanya 6.661 PMI yang ditempatkan, sementara pada Juni 2023 angkanya melonjak hingga 20.388. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya kepercayaan yang meningkat terhadap peluang kerja di luar negeri.
2. Sektor Formal vs. Informal Pada Juni 2023, 55% (11.645 orang) PMI ditempatkan di sektor formal, sementara 45% (8.743 orang) berada di sektor informal. Sektor formal mencakup pekerjaan di bidang manufaktur, konstruksi, dan jasa profesional, sedangkan sektor informal biasanya melibatkan pekerjaan rumah tangga atau layanan personal lainnya.
3. Distribusi Berdasarkan Gender Dari data yang sama, perempuan mendominasi penempatan dengan 62% (12.631 orang), sementara laki-laki hanya 38% (7.757 orang). Ini menunjukkan bahwa perempuan masih menjadi tulang punggung utama tenaga kerja migran Indonesia.
4. Provinsi Asal PMI Mayoritas PMI berasal dari tiga provinsi besar: Jawa Timur (5.050 penempatan), Jawa Tengah (4.168 penempatan), dan Jawa Barat (3.725 penempatan). Ketiga provinsi ini menyumbang 63% dari total penempatan pada Juni 2023.
5. Tujuan Utama PMI Berdasarkan kawasan, Asia dan Afrika menjadi destinasi utama dengan 126.771 penempatan hingga Juni 2023. Kawasan Eropa dan Timur Tengah menyusul dengan 8.122 penempatan, sedangkan Amerika dan Pasifik menerima 898 penempatan.