Bahlil Umumkan Skema Baru Subsidi BBM : Kombinasi BLT dan Barang
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan dua skema penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), yaitu melalui subsidi blending atau kombinasi. Rencana skema baru ini telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil menyebut bahwa dua skema subsidi BBM yang mungkin diterapkan adalah subsidi langsung seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan subsidi berupa barang. Skema BLT tetap dipertahankan guna memperkuat daya beli masyarakat.
“Skemanya ini kemungkinan besar itu blending. Blending antara ada subsidi barang dan sebagian subsidi BLT. Kenapa ini kita lakukan? Agar di samping memang kita menggairahkan daya beli masyarakat, kita juga ingin memastikan bahwa yang menerima ini betul-betul tepat sasaran,” katanya.
Bahlil juga berencana untuk berdiskusi dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengenai skema subsidi BBM dalam bentuk BLT.
Pemerintah akan berupaya agar skema subsidi BBM berupa BLT dapat segera dilaksanakan sebagai langkah untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
“Kalau ditanya kapan, akan diumumkan, nanti lihat hari dan tanggal yang baik. Kita ingin, habis ini saya akan laporan dengan Menteri Keuangan, untuk yang awal-awalnya mungkin kita dorong dulu untuk bantalan BLT jalan dulu,” ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan bahwa Presiden Prabowo akan mengumumkan informasi lebih lanjut mengenai skema subsidi terbaru dan detail sasaran penerima subsidi BBM. Namun, Bahlil tidak mengungkapkan kapan pengumuman itu akan dilakukan.
Untuk menetapkan penerima BLT, Bahlil menyatakan bahwa data tunggal akan digunakan. Data ini akan dikumpulkan dari berbagai sumber seperti kementerian dan lembaga terkait dan akan diselaraskan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Datanya pasti, ini datanya gabungan ya, antara data dari Kemensos, data dari Bappenas, data dari PLN, data dari Pertamina, data dari Kemenko, PMK, digabung satu, kemudian diselaraskan oleh BPS,” terang Bahlil.
Meskipun Bahlil enggan untuk merinci jumlah penerima BLT, dia menyatakan bahwa total penerima subsidi BBM tidak akan jauh berbeda dengan data di Kementerian Sosial.
“Saya pikir tidak akan jauh-jauh dengan data Kemensos. Tidak akan jauh-jauh dari situ. Jauh turunnya atau jauh naiknya lainnya, soal lain. Tapi kan belum ke situ,” jelas Bahlil.
Untuk skema subsidi barang, Bahlil mengungkapkan bahwa kendaraan berpelat kuning akan menjadi salah satu yang berhak menerima subsidi. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tarif transportasi umum tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
“Salah satu diantaranya adalah, yang berhak menerima subsidi adalah kendaraan yang berpelat kuning. Angkot, transportasi, supaya apa? Harganya, transportasinya nggak boleh naik. Harga angkutannya nggak boleh naik,” imbuh Bahlil.
Tinggalkan Balasan