Kereta Tanpa Rel di IKN Bakal Dipulangkan ke China
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kereta otonom tanpa rel di Ibu Kota Nusantara (IKN) atau Autonomous Rail Transit (ART) akan dikirim kembali ke China. Setelah dilakukan penilaian oleh Otorita IKN (OIKN), ternyata kereta tersebut belum siap untuk dioperasikan dengan baik.
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, mengakui bahwa ia belum sempat bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi untuk membahas masalah ini. Oleh karena itu, tanggung jawab untuk menangani hal ini dilemparkan kepada Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi.
“Itu nanti Kemenhub. Saya belum ketemu dengan Pak Menhub, nanti biar Pak Deputi Teknologi Hijau,” kata Basuki, Senin (18/11/2024), mengutip detik.
Sebagai informasi, kereta tanpa rel ini adalah hasil kerja sama antara OIKN dan Norinco, dengan dukungan dari CRRC yang merupakan perusahaan manufaktur kereta terkemuka asal China. Setelah melalui proses penilaian dan evaluasi, terbukti bahwa kereta tersebut belum siap untuk dioperasikan dengan baik.
“Hasil dari penilaian Proof-of-Concept (PoC) ditemukan bahwa sistem autonomous dari trem otonom belum dapat berfungsi dengan baik,” kata Ali Berawi, Rabu (13/11/2024).
Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Dukungan Percepatan Penyelenggaraan Uji Coba dan Unjuk Kerja (Proof of Concept) Trem Otonom di Ibu Kota Nusantara, OIKN memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan dan evaluasi kereta tanpa rel di IKN. Melihat hasil bahwa kereta tersebut belum siap untuk dioperasikan dengan baik, OIKN akan meminta Norinco untuk mengembalikan kereta tersebut ke China.
“Jika tidak maka sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kita akan meminta pihak Norinco untuk mengembalikan trainset di IKN ke China,” ucapnya.
Ali Berawi menjelaskan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari pengembangan dan percobaan teknologi terbaru, di mana IKN berperan sebagai tempat untuk proses inovasi dan ujicoba teknologi terkini.
“Pembiayaan untuk semua PoC yang dilakukan di IKN ditanggung oleh technology providers masing-masing, termasuk juga untuk POC trem otonom,” terangnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan