Sementara itu, Bayu menjelaskan bahwa kualitas susu lokal sebenarnya sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), namun kualitas susu impor memang lebih unggul.

“Kalau dari masyarakat Indonesia itu rata-rata susu dihitung dari total solid, standar kualitasnya SNI 11,5. Kami di desa-desa rata-rata mengirim ke Industri Pengolahan Susu itu rata0rata 12,5-12,8. Tapi kalau compare dengan impor, kualitasnya bisa di atas 13,” terangnya.

“Mungkin dampaknya itu di end product. Kalau yang 12,5 per 1 liter cuma bisa jadi 5 produk, kalau 13 bisa jadi 6 produk,” lanjutnya.

Di sisi lain, Sonny mengatakan bahwa jumlah susu yang ditolak oleh industri semakin berkurang dan berharap adanya kerja sama antara industri dan peternak untuk menjaga kualitas.

“Jadi ujungnya nanti ada kerja sama antara industri dan peternak supaya sama-sama jaga kualitas. Jadi jangan ditambah air, minyak goreng, sugar syrup, karbonat, gitu-gitu kan,” tutupnya.

YouTube player