Gubernur BI : Ekonomi Dunia Bakal Stagnan Hingga 2025, Apa Sebabnya?
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat dan stagnan hingga tahun 2025, yang berpotensi memengaruhi aktivitas ekonomi di Indonesia.
“Terjadi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2024-2025 yang secara keseluruhan stagnan” kata Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Perry menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global diprediksi hanya akan mencapai 3,2% tahun ini dan akan terus melambat di tahun depan, jauh lebih rendah dari pertumbuhan global pada 2023 yang mencapai 3,3%.
Faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut adalah perlambatan ekonomi di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Eropa, sementara pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh India.
“AS, China, Eropa itu melambat, sementara India dan Indonesia masih cukup baik. Ini berpengaruh dari pola perdagangan ekonomi dunia dan terhadap Indonesia,” ucap Perry.
Selain itu, masalah ekonomi global juga dipengaruhi oleh tingginya ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia, termasuk konflik di Timur Tengah, Ukraina, dan Rusia.
Pelemahan ekonomi global ini diperkirakan akan menurunkan tekanan inflasi secara bertahap, dari 6,2% pada tahun 2023 menjadi 5,3% pada 2024, dan kemungkinan turun lagi ke 4,4% pada 2025.
Dampak dari tren penurunan suku bunga kebijakan moneter diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan, terutama dipicu oleh penurunan suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.
Perry memperkirakan suku bunga acuan The Fed (Fed Funds Rate) akan turun dari 5,5% pada 2023 menjadi 4,5% pada 2024, dan kemudian turun lagi menjadi 3,5% pada 2025.
“Sejumlah bank sentral juga sudah menurunkan suku bunga. Permasalahannya, kepastian mengenai penurunan suku bunga itu tentu saja diliputi oleh ketegangan geopolitik dunia yang sangat tinggi,” ujar Perry.
Tinggalkan Balasan