“Melalui digitalisasi, BPOM berupaya mengurangi hambatan birokrasi dan meningkatkan efisiensi, sehingga produk-produk farmasi dan biotek yang aman dan berkualitas dapat lebih cepat diakses oleh masyarakat,” tambahnya.

Berkomitmen pada regulasi global dan inovasi kesehatan, BPOM berharap dapat memperkuat kerja sama di bidang regulasi untuk mempercepat akses obat-esensial dan produk kesehatan berkualitas. Kolaborasi dengan lembaga regulatori global seperti FDA AS, EMA Uni Eropa, dan WHO diharapkan dapat meningkatkan sistem regulasi nasional dan standar keamanan global.

Kehadiran Dr. Taruna Ikrar sebagai pembicara utama menegaskan peran BPOM secara internasional dan komitmennya dalam menangani tantangan kesehatan global. BPOM berperan dalam membangun jejarin global demi keamanan kesehatan yang lebih baik.

Dr. Ikrar menutup pidatonya dengan komitmen untuk memperkuat peran Indonesia dalam inovasi kesehatan melalui regulasi yang mendukung industri farmasi dan bioteknologi lokal. Dengan visi kuat, BPOM berharap dapat terus berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, baik di Indonesia maupun secara global.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam inovasi di sektor kesehatan, dan kami berkomitmen untuk memperkuat peran tersebut melalui regulasi yang mendukung tumbuh kembangnya industri farmasi dan bioteknologi lokal,” ujar Dr. Ikrar menutup pidatonya. Dengan visi yang kuat dan langkah-langkah strategis yang jelas, BPOM berharap dapat terus berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, baik di Indonesia maupun di dunia.