RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Sakti Wahyu Trenggono kembali dipercayai untuk memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam Kabinet Merah Putih. Trenggono yakin bisa melanjutkan inovasi demi kemajuan sektor kelautan dan perikanan melalui Program Ekonomi Biru.

Selama masa jabatan sebelumnya, Trenggono dan timnya telah merancang lima program utama, antara lain memperluas kawasan konservasi laut, menerapkan kebijakan penangkapan ikan yang terukur dengan kuota, mengembangkan budidaya yang berkelanjutan, meningkatkan pengawasan di wilayah pesisir, dan menyelenggarakan program pembersihan sampah plastik laut.

Program Ekonomi Biru tersebut tidak hanya bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk menjaga laut dari aktivitas merusak yang mengancam keberlangsungannya.

Selain itu, meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar internasional menjadi fokus utama. Produk perikanan Indonesia masih perlu ditingkatkan daya saingnya agar mampu bersaing dengan negara maju dan tetangga, meskipun Indonesia memiliki sumber daya perairan yang luas dan potensi besar di sektor perikanan.

“Saat ini Indonesia berada pada posisi 13 negara eksportir perikanan, kalah jauh dari China dan Vietnam yang masuk dalam jajaran lima besar,” ujar Trenggono dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10/2024).

Untuk mencapai tujuan tersebut, KKP telah melakukan perbaikan di berbagai aspek, mulai dari sistem penangkapan ikan yang lebih terukur hingga pengembangan budidaya perikanan yang berkelanjutan melalui metode yang sudah ada.

Daya saing produk perikanan tidak hanya ditentukan oleh kuantitas ikan, tetapi juga oleh proses penangkapan, budidaya, pengolahan, dan distribusi yang ramah lingkungan. Diharapkan dengan upaya ini, produk perikanan Indonesia dapat bersaing lebih baik dari sisi kualitas dan proses produksinya.

Di sisi lain, KKP sedang mengembangkan teknologi digital melalui sistem Ocean Big Data untuk meningkatkan pengawasan di ruang laut dan memantau aktivitas di perairan dengan lebih baik.

Sistem ini juga membantu KKP mengevaluasi dampak kegiatan ekonomi terhadap ekologi laut sehingga kebijakan yang diambil dapat lebih tepat dan efisien.

Trenggono juga menekankan pentingnya penanganan sampah laut yang menjadi perhatian global. Program Bulan Cinta Laut (BCL) akan terus ditingkatkan dengan strategi inovatif di seluruh wilayah Indonesia.

Ekonomi Biru juga merupakan bagian dari Misi Asta Cinta. Prabowo telah memberikan dukungan untuk mempercepat kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, pelaksanaan program ini harus dilakukan dengan cepat dan efektif.

“Insyaallah, saya bersama Pak Wamen Didit Herdiawan dan seluruh jajaran di KKP, akan bekerja sebagai teamwork serta all out. Kami optimis, pelaksanaan program Ekonomi Biru menjadi jawaban majunya sektor kelautan dan perikanan nasional,” kata Trenggono.

Strategi pemerintah dalam menyediakan infrastruktur kelautan dan perikanan akan diteruskan untuk mendukung sektor ini di seluruh daerah. Pembangunan perikanan budidaya dan kampung nelayan modern telah terbukti meningkatkan produktivitas, kualitas produk, serta membuka lapangan kerja, memberikan pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan masyarakat.

Upaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk perikanan, tetapi juga memberikan harapan bagi masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja, memberikan pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan mereka.

Dalam penutupannya, Trenggono mengutip kata-kata penyair Kahlil Gibran bahwa orang yang optimis akan melihat keindahan mawar tanpa terjebak pada durinya. Dengan semangat optimisme, KKP siap berkolaborasi untuk membawa perubahan positif dalam sektor kelautan dan perikanan Indonesia.