RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 30% lulusan di Indonesia merasa terjebak dalam lembaga pelatihan kerja yang tidak berkualitas! Mereka berharap mendapatkan keterampilan yang memadai untuk berkarier, tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Dalam dunia pendidikan yang semakin kompetitif, bagaimana cara Anda bisa memastikan bahwa Anda memilih lembaga pelatihan yang benar-benar dapat membantu Anda mencapai tujuan karier Anda? Mari kita ungkap perbedaan antara lembaga pelatihan kerja yang asli dan yang abal-abal.

Data Mengejutkan tentang Lembaga Pelatihan

Menurut laporan terbaru, sekitar 40% lembaga pelatihan di Indonesia tidak memiliki izin resmi dan bahkan tidak terdaftar di kementerian terkait. Ini menunjukkan adanya risiko yang tinggi bagi calon siswa yang mencari pelatihan berkualitas. Para calon pekerja harus berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan.

Ciri-Ciri Lembaga Pelatihan Kerja yang Abal-Abal

Janji Kesempatan Kerja Tanpa Dasar yang Jelas
Lembaga pelatihan yang abal-abal sering kali menawarkan janji pekerjaan yang tidak realistis. Mereka menjanjikan penempatan kerja instan di perusahaan ternama tanpa memberikan rincian atau bukti kerja sama yang valid.

Tidak Ada Akreditasi Resmi

Pastikan lembaga pelatihan memiliki akreditasi dari pemerintah atau lembaga resmi lainnya. Lembaga tanpa akreditasi sering kali tidak dapat memberikan pendidikan yang berkualitas.

Biaya Tersembunyi dan Tidak Transparan

Lembaga pelatihan yang tidak terpercaya sering kali tidak menjelaskan rincian biaya secara jelas. Biaya tambahan untuk materi pelajaran atau pelatihan praktis dapat muncul tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Testimoni yang Meragukan

Banyak lembaga abal-abal menggunakan testimoni palsu untuk menarik minat calon siswa. Pastikan untuk memeriksa ulasan dari sumber yang terpercaya dan tidak hanya bergantung pada testimoni di situs resmi mereka.