RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Perusahaan pembuat pesawat terkemuka, Boeing, berencana untuk melakukan pemangkasan sekitar 10% dari total karyawan mereka dalam beberapa bulan mendatang, Sabtu (12/10/2024).

Keputusan ini diambil setelah berlangsungnya aksi mogok kerja selama sebulan dan kerugian yang terjadi selama lima tahun terakhir.

CEO Boeing, Kelly Ortberg, memberikan pernyataan dalam sebuah memo yanng diberikan kepada para karyawannya.

“Bisnis kami berada dalam posisi yang sulit, dan sulit untuk melebih-lebihkan tantangan yang kita hadapi bersama,” kata Kelly.

“Selain menavigasi lingkungan kita saat ini, untuk memulihkan perusahaan kita memerlukan keputusan yang sulit dan kita harus membuat perubahan struktural (pemangkasan) untuk memastikan kita dapat tetap kompetitif dan memberikan hasil bagi pelanggan kita dalam jangka panjang,” lanjutnya.

Dalam pengumumannya, Boeing tidak secara spesifik menyebutkan jumlah pasti karyawan yang akan di-PHK. Namun, pada awal tahun 2024, perusahaan ini memiliki total 171.000 karyawan di seluruh dunia, dengan 147.000 di antaranya berada di Amerika Serikat. Diperkirakan pemangkasan karyawan akan berdampak pada sekitar 14.700-17.100 orang.

Mengutip CNN, selama lima tahun terakhir, Boeing telah mengalami kerugian lebih dari US$ 33 miliar atau sekitar Rp 514,04 triliun (dengan kurs Rp 15.577/dolar AS). Namun, masalah tersebut bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini.

Boeing juga dihadapkan pada masalah terkait serangkaian kecelakaan yang melibatkan pesawat produksi mereka serta meningkatnya pengawasan dari pihak regulator dan penegak hukum sebagai respons terhadap kejadian tersebut.

Tak hanya itu, aksi mogok kerja yang dilakukan oleh serikat International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) yang anggotanya mencapai 33.000 orang selama sebulan terakhir turut memperburuk kondisi. Aksi mogok tidak hanya menghentikan jalannya produksi perusahaan, tetapi juga membuat calon pelanggan semakin ragu untuk memesan pesawat dari Boeing.