“Tahun depan (2025) minimal 5.000 satuan pelayanan. Awal (penyaluran makan gratis) 3 juta anak dulu, nanti naik 6 juta di April (2025), dan di Juli (2025) 15 juta,” ungkapnya selepas acara.

“Di daerahnya yang masak-masak itu tergantung dari alat masak. Kalau alat masak tradisional itu butuh kurang lebih 45 orang-46 orang (per satuan pelayanan). Kalau asumsi tradisional, maka nanti akan ada peluang kerja baru 1,5 juta (orang) karena itu pegawai lokal, ibu-ibu, anak remaja, bapak-bapak,” tutup Dadan.

Badan Gizi Nasional menargetkan adanya 30 ribu satuan pelayanan yang akan mendukung program ini. Mereka berencana agar seluruh satuan pelayanan tersebut terbentuk paling lambat pada tahun 2027.

YouTube player