RAKYAT.NEWS, MAJENE – PT PLN (Persero) terus mendorong pengembangan kapabilitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada UMKM agar terus berkembang bahkan menembus pasar internasional.

Terbaru, UMKM Litani Abadi Nusantara, yang juga merupakan binaan dari Rumah BUMN PLN Majene, berhasil menambah kapasitas ekspor sebesar lima container ke Qingdao, Tiongkok.

Aidillah, pemilik UMKM Litani Abadi Nusantara, yang juga binaan Rumah BUMN Majene, mengaku produk serabut kelapanya mampu menembus pasar internasional hingga Tiongkok, Korea, dan Malaysia.

“Alhamdulillah produk serabut kelapa kami sudah berhasil menembus pasar internasional. Kami sudah bergabung di Rumah BUMN Majene sejak tahun 2022, sejauh ini dukungan yang kami dapatkan dalam hal pelatihan dan pendampingan dalam rangka memasuki pasar global,” tutur Aidillah dikutip, Jumat (13/9/2024).

“Adapun produk UMKM tersebut di antaranya kerajinan serabut kelapa untuk alat rumah tangga,” tambah Adelia.

Ia mencatat, sebelumnya omzet yang didapatkan hanya sebesar Rp60 jutaan. Saat ini, ia mengaku selain kapasitas produksi meningkat, omzet UMKM-nya juga naik dua kali lipat, yaitu sebesar Rp120 jutaan per produksi.

“Kami optimis, dengan konsep olahan ramah lingkungan, produk kami dapat dikenal lebih luas, baik lokal maupun internasional,” ujar Adelia.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menjelaskan Rumah BUMN yang merupakan wadah bagi langkah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM itu sendiri.

Ia mencatat sampai saat ini sejumlah 1.870 UMKM telah menjadi binaan Rumah BUMN Selayar, Majene, Muna, dan Muna Barat. “Kami bersyukur, bantuan yang kami berikan membawa dampak positif bagi UMKM dan semoga dapat meningkatkan produktivitas UMKM dan taraf ekonomi masyarakat,” tandas Budiono.

YouTube player