Dirut Pertamina: Potensi Kerja Sama Energi Indonesia dan Afrika Sangat Luas
04/09/2024 15:12
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyampaikan bahwa potensi kerja sama energi antara Indonesia dan Afrika sangat besar.
Apalagi negara-negara di Benua Afrika, bersama dengan Indonesia memiliki beragam sumber daya mineral yang potensial. Sehingga, peluang untuk berkolaborasi di antara kedua belah pihak pun terbuka lebar.
Dengan semangat “Bandung Spirit”, Pertamina akan berkolaborasi dengan Afrika untuk meningkatkan posisi keduanya sebagai “Emerging Market” di sektor energi.
“Potensi kerja sama antara Indonesia dan Afrika di sektor energi sangat luas. Dengan memanfaatkan kekuatan dan sumber daya masing-masing, Indonesia dan Afrika diharapkan dapat membangun kerangka kerja sama energi yang kuat untuk memenuhi kebutuhan energi kedua belah pihak yang terus meningkat dan berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan global,” ujar Nicke dikutp dari Kumparan.
Lebih lanjut, Nicke menjelaskan bahwa Pertamina telah melakukan ekspansi di Afrika sejak 2013, dengan fokus pada bisnis hulu migas di negara-negara seperti Algeria, Gabon, Nigeria, Angola, Namibia, dan Tanzania.
Pada sektor perkapalan, Pertamina mengoperasikan 3 pelabuhan utama di Algeria, Nigeria, dan Angola dengan rute yang meliputi Mesir, Algeria, Nigeria, Afrika Selatan, Tanzania, Djibouti, dan Gibraltar.
“Saat ini Pertamina sedang mengejar ekspansi bisnis di Kenya guna mengembangkan blok panas bumi. Kami kembangkan dari hulu ke hilir, dimulai dari pengeboran hingga pembangkit listrik tenaga panas bumi. Tak hanya itu, di Afrika Selatan Pertamina dengan kompetensi yang dimiliki juga menawarkan solusi energi terbarukan, melalui project gas to power,” bebernya.
“Intinya Pertamina selalu membuka kesempatan berkolaborasi melalui ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir,” lanjutnya.
Dalam kolaborasi yang berlangsung, Pertamina mengapresiasi dukungan yang diterima dari pemerintah Indonesia dan Afrika. Perusahaan terus mencari blok potensial baru di Afrika.
“Afrika dan Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar, sehingga masih banyak peluang untuk berkolaborasi untuk meningkatkan perekonomian negara sekaligus membuka lapangan kerja,” jelas Nicke.
Pertamina sebagai pemimpin di sektor transisi energi bertekad mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan program-program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasi Pertamina.
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS
Tinggalkan Balasan