RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, menyatakan bahwa saat ini ekonomi Indonesia jauh tertinggal dari Korea Selatan meskipun keduanya merdeka dalam waktu yang hampir sama.

Korea Selatan merdeka pada 15 Agustus 1945 sementara Indonesia pada 17 Agustus 1945. Perbedaan tersebut terlihat dari pendapatan per kapita masyarakatnya.

“Korea lebih dulu 15 Agustus 1945 (merdekanya), kita 17 Agustus 1945. Bandingkan Korea sekarang berapa pendapatan per kapitanya 36 ribu US$, kita baru US$4.500,” kata Teten saat memberikan sambutan di Rapat Koordinasi Nasional Pemanfaatan DataKUMK, di Kuta Bali, Selasa (3/9/2024).

Teten menganggap kondisi ini sebagai ironi karena Korea Selatan hanya negara kecil yang hanya dapat memanfaatkan 30 persen sumber daya alamnya untuk mendukung ekonomi, termasuk pertanian, perkantoran, dan perumahan.

Korea Selatan didominasi oleh gunung dan batu, berbeda dengan Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah.

“Lalu kenapa mereka (Korsel) US$36 ribu dan kita masih US$4.500?” pungkasnya.

Teten menekankan perlunya perbaikan kondisi ini agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari Korea.

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan penciptaan lapangan kerja berkualitas dengan menarik investasi di sektor manufaktur yang mampu menciptakan banyak lapangan kerja.

Saat ini, sebanyak 97 persen lapangan kerja masih berasal dari sektor UMKM.

“Nah hari ini 97 persen (lapangan kerja) disediakan oleh UMKM. Kalau tidak ada perubahan kualitas lapangan kerja, mana mungkin 20 tahun ke depan ada peningkatan dari US$4.500 pendapatan per kapita (Indonesia) hari ini menjadi US$30 ribu,” imbuhnya.