RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa komunitas internasional telah mengakui keberhasilan program hilirisasi di Indonesia.

Luhut menegaskan, bahwa Indonesia saat ini dijadikan patokan oleh negara lain dalam melaksanakan proyek serupa.

“Sudah banyak negara-negara yang melihat kita sebagai model yang bisa ditiru,” kata Luhut di sela acara High-Level Forum On Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024) mengutip CNBC Indonesia.

Luhut menekankan bahwa Indonesia telah sukses dalam membentuk ekosistem hilirisasi yang meliputi seluruh tahap produksi dan daur ulang.

“Downstreaming itu kan menjadi satu ekosistem sampai kepada recycling, sehingga kita bisa ekstrak lagi,” pungkasnya.

Sebagai contoh, Luhut menyebutkan tentang proses daur ulang baterai, khususnya lithium baterai bekas.

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan bahwa kesuksesan Indonesia dalam hal ini telah menimbulkan ketidaksenangan beberapa negara maju yang merasa tertinggal karena pesatnya perkembangan proyek ini.

“Memang ada negara-negara maju yang mungkin merasa kecolongan, kok bisa negara berkembang jadi begini maju,” tuturnya.

Menurut Luhut, upaya hilirisasi juga berdampak positif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satu contohnya adalah pusat riset hilirisasi yang berada di Institut Teknologi Bandung.

“Kita sekarang memiliki laboratorium terbesar di luar Tiongkok untuk metalurgi, yaitu di ITB. Nah, ini saya kira satu langkah yang luar biasa yang dalam 7-8 tahun lalu tidak pernah kita bayangkan,” imbuhnya.