RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto berencana untuk membangun infrastruktur yang akan menghubungkan wilayah utara dan selatan Bali.

Menurut Luhut, fokus pembangunan di Bali saat ini terutama terpusat di wilayah selatan. Hal ini karena wilayah tersebut dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai yang banyak dikunjungi wisatawan asing.

Luhut optimis bahwa pemerintah akan terus meningkatkan pembangunan di Bali. Selain itu, Luhut menyatakan bahwa Prabowo akan membangun jalan tol dan moda transportasi LRT di Bali.

“Presiden terpilih juga punya rencana untuk menghubungkan Bali Utara dengan Bali Selatan, dan kita juga akan membangun jalan, mungkin jalan tol,” ujar Luhut dalam acara International Quality Tourism Conference 2024, Kamis (29/8/2024) mengutip CNNIndonesia.

Selain itu, pembangunan LRT bawah tanah di Pulau Dewata juga sedang digodok oleh pemerintah untuk menghubungkan bandara di Bali.

“Studi sedang berlangsung sekarang, dan kami juga meminta Bank Dunia untuk melakukan studi tentang LRT bawah tanah, dari bandara, bandara Bali,” pungkasnya.

Luhut melanjutkan, bahwa pemerintah juga berencana untuk memperkenalkan kendaraan listrik lebih banyak di Bali, baik mobil maupun motor. Semua kendaraan berbasis listrik akan didorong untuk digunakan di Bali.

“Kendaraan listrik, kita akan promosikan itu. Baik mendorong sepeda motor EV, dan juga mobil EV di Bali. Dan sekarang kita rencanakan, kita buat, kita atur jadwalnya untuk ini,” imbuhnya.

Di sisi lain, pemerintah juga akan menerbitkan aturan baru terkait kunjungan wisatawan asing di Bali guna mengatasi dampak negatif dari lonjakan jumlah turis yang mengganggu kesejahteraan warga lokal.

Lonjakan kunjungan turis asing di Bali, meskipun memberikan potensi ekonomi yang besar, juga menimbulkan sejumlah masalah seperti berkurangnya ruang hunian bagi warga lokal.

“Ada sekitar lebih dari 200 ribu orang asing tinggal di Bali saat ini. Itu menimbulkan beberapa masalah. Kami ingin tetap mempertahankan budaya Bali karena Bali tanpa budaya mereka, ini bukan lagi Bali sebagai pulau surga,” lanjutnya.

Luhut menegaskan bahwa Bali bukan hanya ingin menjadi tempat yang dipadati oleh wisatawan asing. Namun, kualitas sektor pariwisatanya juga harus dioptimalkan agar tidak terlantar.

“Jadi kami akan mengambil tindakan untuk mencapai pariwisata berkelanjutan. Kita harus menghormati budaya lokal. Saya pikir ini bukan pulau gila. Ini Bali, dengan budaya yang sangat indah, kita harus mempertahankan yang satu ini,” kata Luhut.

Oleh karena itu, pemerintah akan segera mengkaji kebijakan baru untuk mengatasi tantangan pariwisata di Bali.

“Mudah-mudahan minggu depan, kami akan mengadakan pertemuan di Jakarta untuk menyelesaikan peraturan baru ini,” tutupnya.