Jakarta, Rakyat News – Nilai tukar rupiah berhasil melanjutkan apresiasinya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (15/12/2017), satu hari pasca rilis keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan.

Rupiah ditutup menguat 0,04% atau 6 poin di Rp13.570 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah dibuka dengan penguatan 0,06% atau 8 poin di posisi 13.568, setelah pada perdagangan Kamis (14/12), berakhir menguat 0,10% atau 14 poin di posisi 13.576.

Dilansir Bloomberg, rupiah menguat untuk hari kedua setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berakhir Kamis (14/12).

Dalam pernyataannya, BI menjelaskan bahwa delapan kali pemangkasan yang dilakukan sejak awal 2016 cukup untuk membantu mendorong pemulihan.

RDG BI memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility tetap 3,50% dan Lending Facility tetap 5,00%, berlaku efektif sejak 15 Desember 2017.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, Dody Budi Waluyo mengungkapkan kebijakan tersebut konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung laju pemulihan ekonomi dengan tetap mempertimbangkan dinamika perekonomian global maupun domestik.

“Tingkat suku bunga kebijakan saat ini dipandang memadai pelonggaran yg ditempuh sebelumnya telah memadai mendorong pertumbuhan ekonomi lebih membaik,” ujar Dody, seperti dilansir Bisnis.com.

Sementara itu, mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif dengan rupee India dan yen Jepang memimpin penguatan masing-masing sebesar 0,29% dan 0,19%, berdasarkan data Bloomberg.

Di sisi lain, dolar Singapura dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,06% dan 0,05% pada pukul 17.09 WIB.

Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau bergerak di zona merah dengan pelemahan 0,01% atau 0,011 poin ke 93,478 pada pukul 16.59 WIB.

YouTube player