BRI Jeneponto Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Bersama Agen BRILInk
JENEPONTO – PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Jeneponto menggelar sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, BRI Life dan BRINS bersama agen BRILinker Turatea, di Aula Lantai II Kantor Cabang BRI Jeneponto, Rabu (12/6/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan Cabang BRI Jeneponto Meirino Dwi Handoyo, Manager Bisnis Micro (MBM) BRI Cabang Jeneponto Ardyansah Rusman, Marketing BPJS Ketenagakerjaan Bantaeng dan Jeneponto Isnawaty Samad dan pihak manajemen anak perusahaan BRI yakni BRIlife dan BRINS.
Pimcab BRI Jeneponto Meirino Dwi Handoyo menyambut baik atas kegiatan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan yang di gelar kali ini bersama para agen BRILink Turatea. Pasalnya, saat ini para agen BRILink merupakan jaringan yang dapat mempermudah dalam transaksi BPJS Ketenagakerjaan.
“Termasuk untuk pendaftaran, pembayaran iuran, bahkan klaim BPJS Ketenagakerjaan bisa dipermudah lewat Agen BRILink yang tersebar hingga pelosok desa,” kata Meirino.
Bagi masyarakat yang ingin membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan bisa melalui Agen BRILink terdekat. BRI sudah menjalin kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan serta Agen BRILink.
“Jadi ketika mau bayar iuran tidak usah datang ke kantor bank tapi cukup datang ke agen-agen BRILink. Karena memang pelayanan ini untuk perluasan pemberian jaminan kepada para pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Sementara Isnawaty Samad dari BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, transaksi pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan melalui Agen BRILink sudah berjalan dengan baik.
“Ini bagian dari tindak lanjut kerjasama antara BPJS Ketenagakerjaan dengan BRI dan Agen BRILink dalam rangka memperluas kanal pendaftaran dan pembayaran iuran untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dengan kemudahan-kemudahan ini seluruh pekerja diharapkan untuk segera mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Agen BRILink merupakan mitra resmi BRI yang mempunya jaringan sangat luas sampai ke pelosok desa. Tentunya ini makin mempermudah para pekerja khususnya di sektor bukan penerima upah atau pekerja informal seperti petani, nelayan, sopir, buruh, dan lain-lain.
Tinggalkan Balasan