Sayang, semakin tinggi pohon semakin ken­cang angin menerpa. Hanya berselang setahun dari pendirian gerai, Amazy menghadapi rival beratnya: KFC dan McDonald’s. Kedua pemain besar ini mengambil lokasi mengapit gerai Amazy, jaraknya hanya sekitar 100 meter. Bagai semut diapit gajah, Amazy, yang cuma menempati ruko kecil berukuran 3,5 meter x 20 meter, harus bersaing menghadapi KFC dan McD yang menem­pati gedung megah dan memiliki fasilitas lebih lengkap. Walhasil, omzet Amazy turun tajam, hingga tinggal Rp90 juta-an.

Ketika melihat serangan KFC yang berhasil merebut sebagian pasar Amazy cabang Cirebon, Suwanto menge­luarIcan jurus penjualan langsung. Setiap hari Minggu, di alun-alun utama wilayah tersebut, yang biasanya ra­mai warga masyarakat, Amazy membuka gerai dadakan. “Kami menjual beberapa menu dalam kotak, yang bisa langsung dinikmati warga,” kata dia.

Tak cuma itu, ini uniknya, Amazy mengeluarkan badut Amy, ikon mereka, untuk membagikan balon kepa­da anak-anak yang berada di alun-alun dan membolehkan mereka untuk bersama. Gratis. Tapi, untuk mendapatkan foto itu, masyarakat harus mendatangi gerai dan menun­jukkan bukti foto. “Saya yakin orang tua yang mengam­bil foto anaknya yang berfoto bersama Amy, pasti akan membeli produk makanan kami. Meski hanya satu,” imbuh Suwanto, tergelak. Strategi pemasaran itu terbukti berhasil mendongkrak penjualan Amazy.

www.majalahduit.co.id