Pendapatan Meningkat, PLN Tembus Fortune Global 500 Tahun 2025
“Kami berhasil meningkatkan produktivitas sekaligus menekan beban operasional. Efisiensi menjadi kunci utama kami dalam meningkatkan daya saing,” tambahnya.
Indikator kesehatan keuangan PLN turut menunjukkan tren positif. Rasio Debt to Equity Ratio (DER) membaik menjadi 38,02 persen, sementara Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) meningkat menjadi 3,71 kali pada tahun 2024.
PLN juga mengembangkan program unggulan bernama Cash War Room (CWR) yang bertujuan mengintegrasikan pengelolaan anggaran, likuiditas, manajemen utang, dan valuasi aset.
Beberapa inisiatif strategis lainnya seperti spend control tower, centralized payment, dan centralized planning diterapkan guna meningkatkan efisiensi dan visibilitas keuangan secara menyeluruh.
“Dengan sistem centralized payment, kami dapat mempercepat proses pembayaran bahkan sebelum jatuh tempo. Ini berdampak langsung pada kesehatan finansial dan daya saing perusahaan,” jelas Darmawan.
Dari sisi neraca, total aset PLN pada akhir tahun 2024 mencapai Rp1.772,4 triliun, naik 6,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan fundamental keuangan PLN yang semakin kokoh dan tingkat kepercayaan investor yang semakin meningkat.
Selain itu, PLN terus memperkuat infrastruktur teknologi dan sistem digital untuk mempercepat kinerja dan memperluas jangkauan layanan, termasuk dalam mendukung transisi energi menuju ekosistem yang lebih berkelanjutan.
“Kami tidak berhenti bertransformasi. Ke depan, kami akan terus mendorong inovasi, membangun ekosistem energi hijau, dan memperluas kerja sama internasional demi memastikan PLN mampu bersaing di panggung global dan menjadi motor penggerak transisi energi Indonesia,” tutup Darmawan. (*)

Tinggalkan Balasan