Gandeng Unhas, Indosat Gelar Pelatihan Keterampilan Mahasiswa Hadapi Era AI
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Direktorat Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan program pengembangan keterampilan mahasiswa untuk menghadapi era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), khususnya dalam konteks bisnis dan karier profesional.
Kegiatan ini berlangsung di Arsyad Rasjid Lecture Theater, Kampus Unhas, Makassar, Kamis (12/6/2025), dengan dukungan dari Indosat Ooredoo Hutchison melalui program Collabonation Talent Lab.
Dengan mengusung tema “Level Up Skillmu di Business, Career, and Technology Talk: Ignite Your AI Journey with IM3”, kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman dan keterampilan strategis dalam memanfaatkan teknologi AI secara tepat dan adaptif di berbagai sektor profesional.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K), dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi tersebut yang dinilainya sangat strategis dalam merespons perubahan global yang semakin cepat.
“Kegiatan ini sangat relevan dengan perkembangan zaman. Di dunia yang terus berubah, kolaborasi seperti ini sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa kami untuk mengasah keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Ini dapat menjadi model kolaborasi akademisi dan industri,” ujar Prof. Ruslin.
Salah satu pembicara utama dalam kegiatan ini, Direktur dan Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Nicky Lee, membawakan materi bertajuk “AI Journey”. Dalam pemaparannya, Nicky menyoroti potensi besar AI dalam membentuk masa depan bisnis dan karier, serta pentingnya membangun infrastruktur teknologi yang kuat, termasuk pengembangan chip, sebagai fondasi dari ekosistem AI di Indonesia.
“AI yang dikembangkan oleh Indosat, seperti Sahabat AI, sepenuhnya didedikasikan untuk Indonesia. Keberadaan AI di Indonesia akan memberikan dampak besar, terutama dengan dukungan pelatihan profesional untuk mengembangkan talenta dalam bidang AI dan data science,” kata Nicky.
Turut hadir mewakili Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Dr. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng., yang menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap pemanfaatan AI secara etis dan bijak dalam kehidupan masyarakat.
“AI tidak menggantikan manusia, tetapi merupakan alat bantu. Saya ingin mengajak mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi menjadi ahli AI yang dapat memanfaatkan teknologi ini dalam berbagai sektor,” tegas Bonifasius.
Ia menambahkan, dalam lanskap ketenagakerjaan modern, indikator keberhasilan tidak lagi semata ditentukan oleh gelar atau indeks prestasi akademik, melainkan oleh literasi digital, kemampuan berpikir kritis, serta penguasaan teknologi.
Sementara itu, Senior Vice President Head of People & Culture Indosat Ooredoo Hutchison, Lisa Qonita, menggarisbawahi pentingnya kesiapan karier yang dibangun sejak dini melalui pola pikir yang terbuka, penguasaan keterampilan, dan pengalaman nyata.
“Pilihan kalian untuk berkarier atau menjadi seorang wirausahawan akan datang dengan konsekuensinya. Pengalaman kerja tidak harus berasal dari pekerjaan tetap di perusahaan besar, tetapi bisa diperoleh melalui magang, pekerjaan sukarela, atau bahkan proyek pribadi yang relevan,” ujar Lisa.
Sebagai pelengkap kegiatan, diselenggarakan pula Bootcamp for Idea Development bersama Womenpreneur Indonesia Network (WEN Indonesia) yang dipandu oleh Dr. Endang Pitaloka. Sesi ini dirancang untuk membekali peserta dalam mengembangkan ide bisnis dari tahap awal hingga menjadi produk yang memiliki nilai pasar.
Melalui program ini, Universitas Hasanuddin menegaskan komitmennya untuk terus mendorong mahasiswa menjadi talenta unggul yang siap bersaing di era digital, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berbasis inovasi teknologi di Indonesia. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan