Unhas Jalin Kemitraan Strategis dengan Huayou dan Vale Indonesia
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) menerima kunjungan delegasi Huayou Indonesia dan PT Vale Indonesia Tbk dalam sebuah pertemuan strategis yang berlangsung di Ruang Rapat Rektor, Lantai 8 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (9/5/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk menggagas kemitraan di bidang pendidikan, riset, serta penguatan sumber daya manusia guna mendukung program hilirisasi industri mineral di Indonesia.
Delegasi Huayou Indonesia dipimpin oleh General Manager Indonesia Regional Management Center, Wei Linkui (David Wei), didampingi oleh Deputy General Manager Hu Zaiwei (Marvel Hu), Director of Public Affairs Stevanus, dan Supervisor of Enterprise–Academy Cooperation Stefanny Lie.
Sementara itu, dari pihak PT Vale Indonesia turut hadir Direktur Proyek Pengembangan CGPO Muhammad Asril, Manager Proyek JV Pomalaa Ridwan Setiawan, Manager Proyek JV Bahodopi Shafwan Riza Djuaini, dan Supervisor Komunikasi Suwarni Dammar.
Unhas Siap Berkontribusi Aktif dalam Penguatan Ekosistem Industri
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif ini dan menegaskan kesiapan Unhas untuk terlibat aktif dalam membangun ekosistem industri berbasis hilirisasi sumber daya mineral, khususnya nikel.
“Banyak harapan dan ekspektasi dari kerja sama ini. Kami yakin kontribusi Unhas dapat mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan. Kita akan bertumbuh bersama melalui kolaborasi yang saling memperkuat,” ujar Prof. Jamaluddin Jompa, yang akrab disapa Prof. JJ.
Ia menambahkan bahwa kemitraan dengan pelaku industri seperti Huayou dan Vale merupakan bagian dari transformasi perguruan tinggi untuk menjadi lebih adaptif dan relevan terhadap kebutuhan pembangunan nasional.
Bangun Talenta Lokal dan Simpul Jejaring Kelembagaan
Pada kesempatan yang sama, Direktur Proyek Pengembangan CGPO PT Vale Indonesia, Muhammad Asril, menyatakan pentingnya membangun masa depan industri berbasis sumber daya lokal yang didukung oleh institusi pendidikan. Menurutnya, transformasi teknologi tidak akan maksimal tanpa diiringi dengan pembangunan kapasitas manusia yang tangguh serta jaringan kelembagaan yang kuat.
“Kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada pengembangan industri, tetapi juga membawa warisan yang bermakna bagi institusi pendidikan dan masyarakat luas. Kami percaya Unhas dapat menjadi simpul penting dalam mewujudkan hal tersebut,” ujar Asril.
General Manager Huayou Indonesia, Wei Linkui, juga menyoroti kebutuhan akan talenta lokal yang kompeten, khususnya dalam bidang teknik, untuk mendukung berkembangnya proyek-proyek energi baru yang tengah dijalankan perusahaan. Ia mengungkapkan bahwa Huayou telah memulai pembangunan rantai industri hijau di Indonesia dan membutuhkan mitra akademik yang kuat seperti Unhas.
Bahas Program Konkret: Kelas Vokasi hingga Pusat Kajian
Pertemuan ini juga membahas bentuk konkret kerja sama yang akan dijalankan, antara lain pembentukan kelas vokasi khusus, pemberian beasiswa prestasi, kolaborasi riset, serta pendirian pusat kajian yang mendukung pengembangan hilirisasi nikel di Indonesia. Langkah ini dinilai strategis untuk mempertemukan kebutuhan industri dengan potensi akademik dalam mencetak SDM unggul dan inovatif.
Unhas dipandang sebagai mitra strategis karena lokasinya berada di Sulawesi, yang merupakan pusat cadangan nikel nasional, serta reputasinya sebagai perguruan tinggi unggul di kawasan timur Indonesia. Data menunjukkan bahwa saat ini sedikitnya 26 alumni Unhas telah bekerja di Huayou Indonesia dengan masa kerja rata-rata lebih dari dua tahun, yang mencerminkan kontribusi nyata Unhas terhadap dunia industri.
Sinergi Pendidikan dan Industri Menuju Pembangunan Berkelanjutan
Kunjungan ini diharapkan menjadi tonggak awal penguatan sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Kolaborasi ini tidak hanya menargetkan pengembangan SDM, tetapi juga mendorong kemajuan industri nasional yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
“Melalui sinergi ini, kita tidak hanya membangun kemitraan, tetapi juga warisan kemajuan bagi bangsa,” tutup Prof. JJ.
Pertemuan di Unhas ini sekaligus mempertegas pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung agenda hilirisasi industri yang saat ini menjadi prioritas pemerintah untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dalam negeri. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan