“Jadi tidak benar kalau transmigrasi memindahkan kemiskinan”, tegasnya.
Viva mengutip pernyatan Presiden Soekarno saat Musyawarah Gerakan Nasional Transmigrasi pada tahun 1964 yang mengatakan, transmigrasi itu bukan soal memindahkan kemiskinan tetapi ialah menyebarkan penduduk ke seluruh nusantara. Transmigrasi ini soal mati hidup bangsa kita.

Viva mengatakan, kawasan transmigrasi menjadi kawasan pertumbuhan baru. Dari lahan-lahan yang kosong yang selanjutnya menjadi kawasan transmigrasi hingga terbentuk 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten/kota, dan 3 provinsi.

“Tiga provinsi itu adalah Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Papua Selatan”, ujarnya. “Daerah-daerah itu sekarang menjadi kawasan ekonomi dan pertumbuhan,” tambanya.

Kesuksesan program ini, menurut Viva, tidak hanya menciptakan kawasan ekonomi dan pertumbuhan namun juga mendukung program prioritas pembangunan di Presiden Prabowo yakni mewujudkan swasembada pangan. Dirinya memegang data BPS yang menyatakan kawasan-kawasan transmigrasi adalah lumbung pangan nasional di luar Pulau Jawa.

“Tinggal mensinergikan dengan food estate sehingga keinginan mewujudkan swasembada pangan bisa tercapai,” ujarnya.

Selain Viva, hadir sebagai pembicara dalam Outlook Ekonomi 2025 adalah Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Adisatrya Suryo Sulisto, dan Pengamat Ekonomi sekaligus Wakil Ketua Kadin, Aviliani.

YouTube player