RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Nasib karyawan Bukalapak menjadi sorotan setelah manajemen memutuskan untuk menutup penjualan produk fisik seperti pakaian dan peralatan rumah tangga mulai bulan depan.

Bukalapak mengumumkan bahwa mereka akan fokus pada penjualan produk virtual seperti pulsa, iuran BPJS, pembayaran pajak, dan token listrik.

Keputusan tersebut diakui akan berdampak pada sebagian karyawan dengan kemungkinan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Sebagaimana yang telah disampaikan pada keterbukaan informasi terkait rencana aksi korporasi, penghentian layanan produk fisik akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan,” kata Corporate Secretary BUKA, Cut Fika Luthi, Kamis (9/1/2025), mengutip CNNIndonesia.com.

Manajemen memastikan bahwa karyawan yang terkena PHK akan menerima pesangon dan kompensasi sesuai dengan peraturan hukum Indonesia.

“Perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” imbuh Fika.

Bukalapak meyakini bahwa dengan fokus pada produk virtual serta pengembangan bisnis dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan dapat memperkuat posisinya dalam dunia digital dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna.

“Langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Perseroan untuk terus relevan dan kompetitif di industri agar dapat menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan Perseroan, terutama pemegang saham Perseroan,” kata Fika.

Bukalapak secara resmi akan menutup layanan penjualan produk fisik mulai Februari 2025, seperti handphone, produk fashion, peralatan rumah tangga, dan makanan. Masa berbelanja terakhir adalah 9 Februari 2025.

Penutupan ini merupakan bagian dari transformasi untuk fokus pada produk virtual seperti token listrik, pulsa, iuran BPJS Kesehatan, dan pajak.

“Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” tulis Bukalapak.

Bukalapak menyadari bahwa penutupan ini akan berdampak pada pedagang yang berjualan di platformnya. Perusahaan berkomitmen untuk membantu proses transisi ini dengan baik.

Para pedagang masih diperbolehkan mengunggah produk baru hingga 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB. Namun, mulai 1 Februari 2025, fitur tambah produk baru akan dinonaktifkan.

“Mulai 1 Februari 2025, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan. Pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini,” bunyi pengumuman itu.

Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret pukul 23:59 WIB akan dibatalkan otomatis. Dana akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

Bukalapak juga akan mengembalikan dana penjual secara otomatis. “Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet,” pungkas Bukalapak.

Dengan penutupan layanan marketplace, pembeli hanya dapat melakukan transaksi produk virtual ke depannya.

YouTube player