RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan langkah-langkah pemerintah dalam menyelamatkan industri padat karya seperti tekstil yang mengalami kesulitan belakangan ini.

Langkah pertama adalah memberikan subsidi bunga kredit investasi sebesar 5 persen. “Jadi kalau perbankan sekarang kasih kredit 9 sampai 11 persen. Dengan paket ini, pemerintah subsidi 5 persen. Jadi kepada mereka yang mau pinjam kredit investasi bayarnya hanya 5 sampai 6 persen,” katanya, Jumat (20/12/2024), mengutip CNNIndonesia.com.

Diharapkan bahwa dengan adanya subsidi ini, industri tekstil dapat memperbarui peralatan mereka untuk meningkatkan daya saing. “Karena daya saing tergantung mesin. Mesin modern, mesin baru, penggunaan elektriknya lebih rendah sehingga outputnya lebih tinggi,” katanya.

Langkah kedua adalah pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) bagi pekerja dengan gaji Rp4,8 juta-Rp10 juta per bulan.

Airlangga menjelaskan bahwa insentif-insentif tersebut diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat agar industri padat karya dapat tetap bertahan.

“Sehingga ini yang kita mau mendorong, keadaan yang tidak biasa-biasa saja tahun depan kita awali di kuartal pertama dengan berbagai bantalan. Di luar perlindungan sosial ada kredit-kredit atau bantuan pemerintah yang mendukung sektor produktif. Ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI, Puan Maharani, memperkirakan adanya pelemahan sektor usaha yang diakibatkan pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen. Imbasnya, daya beli rumah tangga bakal ikut menurut hingga 0,377 persen atau Rp40,68 triliun dan menggerus Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp65,33 triliun. “Semoga kenaikan PPN ini tidak memperparah keadaan.”