RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Jepang berencana untuk melakukan investasi guna membangun reaktor nuklir modular kecil atau lebih dikenal dengan sebutan small modular reactor (SMR) di Indonesia.

Investasi dari AS dan Jepang akan dialokasikan melalui PT PLN (Persero) menggunakan skema business to business (B2B).

“PLN sendiri sudah menandatangani dengan AS dan Jepang untuk small modular reactor. Ini perlu dilihat untuk menambah daya dukung industri energi kita,” ujar Airlangga, Rabu (11/12/2024), mengutip CNNIndonesia.com.

Selain AS dan Jepang, negara seperti Prancis, Korea Selatan, Rusia, dan China juga menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam sektor energi nuklir di Indonesia.

Komitmen investasi tersebut secara langsung disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto saat KTT G20 di Brasil dan KTT APEC di Peru beberapa waktu yang lalu.

“Berbagai negara sudah ikut menawarkan, termasuk Prancis, kemudian juga Korea, Jepang, Rusia, China. Itu mendorong mereka juga siap untuk memberikan kita untuk pengembangan nuklir,” kata Airlangga.

Airlangga juga menyatakan bahwa saat ini hampir semua negara mulai tertarik dengan energi nuklir karena memiliki potensi penggunaan selama 10 hingga 15 tahun.

“Karena dia sistemnya dianggap sebagai energi bersih dan dengan cost relatif bersaing,” tutur Airlangga.