Kepala BPOM Dorong Masyarakat Melek Literasi Digital untuk Wujudkan Generasi Indonesia Emas 2045
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kepala BPOM, Taruna Ikrar, meluncurkan program Gemilang Indonesia Emas (Gerakan Peningkatan Literasi Kesehatan secara Digital Menuju Indonesia Emas). Kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya mendukung Asta Cita Pemerintah melalui dukungan dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya untuk produk obat bahan alam (OBA) dan suplemen kesehatan (SK) agar tetap berdaya saing di era transformasi digital. Selasa (10/12/2024).
Gemilang Indonesia Emas merupakan program hasil kolaborasi BPOM dengan Siberkreasi, berupa gerakan jejaring multi-stakeholder yang bertujuan meningkatkan literasi digital melalui konten positif dan memanfaatkan internet secara bijak dan bertanggung jawab.
Siberkreasi adalah pengampu Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang diresmikan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo pada Mei 2021 dan memiliki sekitar 140 jejaring komunitas dari berbagai bidang.
Kegiatan ini diikuti oleh total 845 peserta, baik secara luring maupun daring. Hadir secara langsung, antara lain Ketua Umum Siberkreasi Donny Budhi Utoyo; perwakilan kementerian/lembaga (Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Kementerian Kesehatan); asosiasi profesi (Ikatan Apoteker Indonesia dan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia); e-commerce; serta Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM (Deputi 2); Deputi Bidang Penindakan BPOM (Deputi 4); dan jajaran pimpinan tinggi madya di lingkungan Kedeputian 2 dan Kedeputian 4 BPOM.
Dalam program ini, BPOM melibatkan seller marketplace, influencer, dan content creator untuk mempromosikan literasi kesehatan digital melalui media sosial. Peserta kegiatan diharapkan dapat semakin berperan aktif dalam menyebarluaskan konten maupun kampanye literasi digital terkait produk obat dan makanan yang aman, khususnya tentang komoditi OBA dan SK, kepada masyarakat luas. Selain itu, peserta juga didorong untuk aktif memberikan workshop atau bimbingan teknis tentang produk obat dan makanan kepada pegiat literasi digital.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan