RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) telah mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengembalikan fungsi Perum Bulog sebagai lembaga strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Dia menyatakan bahwa Bulog seharusnya menjadi lembaga yang tidak hanya fokus pada aspek komersial atau keuntungan semata.

“Untuk mencapai swasembada pangan, maka fungsi Bulog harus kembali, harus transformasi lembaganya, nggak bisa komersial lagi. Kalau komersial, nanti beli jagung rakyat, beli gabah itu kadang hitung-hitungan, Bulog ini untung apa rugi, kalau rugi diperiksa,” kata Zulhas saat Konferensi Pers di gedung Graha Mandiri, Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Mengenai perubahan fungsi Bulog ini, Zulhas menekankan bahwa hal tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama. Bulog akan kembali difokuskan untuk memenuhi tugas strategis yang mendukung pencapaian swasembada pangan sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah.

“Sudah disepakati tadi, yang penting lembaganya akan ada perubahan. Nanti seperti apa kita akan dibahas kan lagi minggu depan, mulai terus maraton,” ucapnya.

Zulhas melihat pentingnya transformasi Bulog menjadi lembaga non-komersial sebagai langkah krusial dalam percepatan capaian swasembada pangan pada tahun 2027.

Pada kesempatan tersebut, Zulhas juga mengungkapkan bahwa target swasembada pangan nasional telah dimajukan menjadi tahun 2027, sebelumnya direncanakan pada tahun 2028. Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam KTT G20 di Brasil dan APEC.

“Kita kan (awalnya ditargetkan) swasembada pangan 2028. Sekarang sudah maju lagi, kemarin Bapak Presiden sudah mengumumkan di G20 dan di APEC, bukan 2028, tapi 2027. Jadi tinggal tahun depan, tahun satunya sudah tuh sampai. Kita punya waktu 2 tahun, 2 tahun harus bekerja keras,” ungkapnya.

Dengan demikian, transformasi Bulog diharapkan dapat menjadi penyokong utama dalam ketahanan pangan, dengan fokus pada penyerapan hasil pertanian dalam negeri tanpa terkendala oleh pertimbangan untung-rugi yang telah menjadi hambatan selama ini.