RAKYAT.NEWS, JAKARTA – CEO dari perusahaan Space X dan Tesla, Elon Musk, mendukung ide presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump seharusnya memiliki campur tangan dalam kebijakan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (Fed).

Dukungan ini dia tunjukkan saat memberikan tanggapan positif terhadap postingan media sosial Senator Mike Lee, R-Utah, yang mengusulkan agar The Fed ditempatkan di bawah kendali presiden dengan memberikan emoji “100” sebagai lambang setuju.

Menurut laporan CNBC International, pada hari Minggu (10/1/2024), Elon Musk juga menggunakan tagar #EndtheFed saat merespons postingan Senator Mike Lee.

Independensi The Fed bertujuan untuk memberikan bank sentral kemampuan untuk membuat keputusan kebijakan moneter, seperti menaikkan atau menurunkan suku bunga berdasarkan kondisi ekonomi AS di masa depan.

Namun, selama masa jabatan pertama Trump, presiden tersebut tidak segan dalam mengkritik Ketua The Fed, Jerome Powell, atas keputusan dan kebijakannya.

Sebelumnya, pada Kamis pekan lalu, Powell menyatakan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya meskipun adanya desakan dari Trump.

“Tidak diperbolehkan secara hukum bagi Gedung Putih untuk memaksanya keluar dari posisinya,” kata Powell, Minggu (10/11/2024), mengutip BBC.

Sebelumnya, Elon Musk telah berusaha selama berbulan-bulan dengan menyumbangkan sekitar US$130 juta untuk kampanye Trump, baik melalui platform daring maupun offline, dan membiayai iklan serta upaya pemilihan untuk mendukung kampanye Trump dan merugikan lawan politiknya secara finansial.

Musk bahkan meninggalkan tempat tinggalnya di Texas untuk pergi ke negara bagian Pennsylvania, guna berpartisipasi dalam acara-acara kampanye dan memberikan hadiah harian senilai US$1 juta untuk para pendukung Trump.

Hal ini tidak hanya membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia, tetapi juga memberinya pengaruh politik yang kuat.

Bahkan, hingga saat ini kekayaan Musk mengalami lonjakan setelah Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Kekayaannya melampaui US$300 miliar untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun terakhir.

Lonjakan ini terjadi karena pasar optimis bahwa pemerintahan Trump akan menciptakan lingkungan bisnis yang menguntungkan bagi Musk.

YouTube player