RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya untuk dapat meningkatkan kontribusi industri furnitur di sektor manufaktur Indonesia.

Data dari Kemenperin menunjukkan bahwa industri furnitur tumbuh sebesar 0,5 persen (yoy) pada semester I 2024, meningkat dibandingkan dengan akhir 2023 yang sebesar minus 2,04 persen (yoy).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, menyebutkan bahwa salah satu langkah yang diambil adalah dengan mendorong kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi.

Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal yang dimiliki oleh Kemenperin diharapkan dapat mengakselerasi perkembangan industri furnitur secara nasional.

”Melalui Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal baik pemerintah, pelaku industri, dan akademisi saling berkolaborasi di bidang SDM industri furnitur,” kata Masrokhan dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11/2024).

Selain itu, FurneCraft Expo 2024 yang berlangsung sejak 7-10 November 2024 menjadi platform kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi untuk memajukan industri furnitur. Acara ini juga bertujuan untuk menghidupkan kembali tradisi furnitur dengan sentuhan inovasi.

Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Semarang, Bambang Rudi Hartono, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung potensi lokal dalam kemajuan industri furnitur.

“Mari seluruh jajaran pemerintah untuk bertransformasi menjadi pelayan masyarakat yang aktif mendukung potensi lokal, seperti industri furnitur, batik warna alam, kuliner khas Semarang, dan industri logam,” ujarnya, megutip Kumparan.

Sementara itu, Pembantu Direktur III Polifurneka Kendal, Alfani Risman, menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Polifurneka juga menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan seputar furnitur dan memperluas jaringan bisnis.

“Pameran ini bukan hanya sekedar ajang untuk pameran furnitur tetapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan bisnis serta pengalaman para UKM khususnya di bidang furnitur,” jelas Risman.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak seperti Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), desainer mebel dari Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), serta Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) dan mitra industri furnitur dari Politeknik Industri Furnitur Dan Pengolahan Kayu Kendal.