RAKYAT.NEWS, MOROWALI UTARA – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Tengah mengadakan pelatihan dan uji kompetensi asisten surveyor kadastral (sertifikasi juru ukur) kepada 20 orang penerima manfaat yang tersebar di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pada Selasa (22/10/2024).

Pada program ini, PLN berkolaborasi dengan Masyarakat Ahli Survei Kadaster Indonesia (MASKI) Komisariat Wilayah Sulut Sulteng Gorontalo, Kantor Jasa Surveyor Berlisesni Herman Yunus, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulawesi Tengah untuk mendukung program pengembangan pendidikan dalam hal ini sertifikasi juru ukur.

Koordinator Komisariat Wilayah MASKI Sulut Sulteng Gorontalo, Ludwig Bastian, S.T. memberikan apresiasi kepada PLN, dengan adanya bantuan pendidikan peningkatan kompetensi bagi warga Morowali Utara akan bermanfaat untuk menunjang profesi mereka kedepannya sebagai juru ukur berlisensi.

“Kami sangat mengapresiasi program pendidikan sertifikasi juru ukur yang diadakan PLN ini, pastinya ilmu dan lisensi didapatkan akan memberikan manfaat dalam meningkatkan kompetensi para peserta,” kata Ludwig.

MASKI selaku organisasi yang sering membantu BPN dalam proses pengukuran batas-batas tanah dan wilayah memerlukan banyak anggota untuk mengakomodir permintaan dalam proses percepatan sertifikasi,” imbuhnya.

Salah satu peserta pelatihan sertifikasi juru ukur, Frid Wiliam Meronda, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menjadi salah satu penerima manfaat program dari PLN, Ia berharap dengan adanya lisensi yang dipegangnya dapat memberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari BPN sebagai juru ukur.

“Terimakasih banyak kepada PLN atas kesempatan yang diberikan kepada saya dan peserta lainnya untuk dapat ikut dalam pelatihan dan uji kompetensi asisten surveyor kadastral. Bukan hanya trainer yang luar biasa memberikan banyak sekali ilmu selama 4 (empat) hari pendidikan tetapi juga pelaksanaan praktek dan pengolahan data difasilitasi sangat baik dengan ruangan yang nyaman, ketersediaan laptop, alat ukur yang mendukung proses pelatihan, dan yang paling penting setelah ini kami mendapat sertifikasi dan lisensi sebagai juru ukur yang sangat bermanfaat untuk pekerjaan kami,” ungkap Frid.