RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Mau bekerja di luar negeri? Hati-hati! Banyak lembaga pendidikan palsu yang menjanjikan karier internasional, tetapi hanya berujung pada penipuan. Modus ini semakin canggih, memanfaatkan mimpi besar banyak orang yang ingin bekerja di luar negeri dengan iming-iming gaji tinggi dan kehidupan lebih baik. Realitanya? Banyak yang tertipu dan harus menelan pil pahit setelah menyadari bahwa janji manis tersebut hanya ilusi. Fenomena ini terus bertambah setiap tahun, dan Anda bisa menjadi korban berikutnya jika tidak waspada.

Di tengah meningkatnya minat kerja di luar negeri, lembaga-lembaga yang tidak bertanggung jawab semakin licik dalam menyusun strategi untuk menjerat korban. Tidak sedikit yang menawarkan sertifikasi abal-abal, proses cepat tanpa seleksi, dan biaya tidak masuk akal. Sayangnya, banyak yang percaya begitu saja tanpa melakukan verifikasi yang mendalam. Apakah Anda yakin lembaga yang Anda pilih bisa dipercaya?

Ciri-ciri Modus Baru Lembaga Pendidikan Palsu

Janji Proses Kilat dan Penempatan Kerja Pasti

Lembaga pendidikan palsu kerap kali menawarkan program pelatihan singkat dengan jaminan penempatan kerja pasti di luar negeri. Faktanya, tidak ada penempatan kerja yang bisa dijamin tanpa proses seleksi ketat, terutama di bidang perhotelan dan pariwisata global yang sangat kompetitif.

Biaya Pelatihan yang Sangat Mahal, Tanpa Transparansi

Modus lain yang sering ditemukan adalah biaya pelatihan yang sangat mahal tanpa penjelasan yang jelas. Lembaga ini sering kali menarik biaya besar di muka dengan alasan untuk “administrasi” atau “penempatan kerja”, padahal hal ini hanyalah trik untuk menipu. Sebagai contoh, menurut laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia, banyak calon pekerja luar negeri yang menjadi korban penipuan dengan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.