RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Selama menjabat Gubernur Sulsel 2021-2023 Andi Sudirman Sulaiman telah menunjukkan kerja nyata di wilayah Toraja. Banyak pembangunan yang berhasil diwujudkan.

Demikian diungkapkan Juru Bicara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), Muhammad Ramli Rahim.

MRR sapaannya membeberkan, terhitung sejak 2019 hingga 2023, sekitar Rp1,1 triliun telah dialokasikan Pemprov Sulsel untuk masyarakat di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

“APBD Pemprov Sulsel itu banyak dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pengembangan wisata, hibah rumah ibadah, bantuan sosial kemanusiaan, bantuan untuk petani dan bantuan lainnya,” ujar MRR, Selasa (8/10/2024).

Berdasarkan data, sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan dibangun secara bertahap. Di Toraja Utara diantaranya Jembatan Malango , ruas jalan Rantepao – Pangalla ; ruas Bua – Rantepao; ruas Rantepao – Sa’dan – Batusitanduk; ruas Rantepao – Alang Alang – Madandan – Batas Tana Toraja. Serta jalan Kabupaten seperti jalan lingkar Ba’lele, jalan Randan Batu- perbatasan Tana Toraja, jalan Buntao- perbatasan Tana Toraja, ruas jalan Tandung La’bo dan beberapa ruas jalan lainnya.

Sementara di Tana Toraja diantaranya ruas Passobbo – Matangli – Massupu – Batas Pinrang.

“Data ini jelas membuktikan bahwa Andi Sudirman Sulaiman telah menunjukkan kerja nyata untuk masyarakat di wilayah Toraja,” ucapnya.

Tidak sampai disitu, lanjut MRR membeberkan, bantuan keuangan juga terus dikucurkan Pemprov Sulsel di era kepemimpinan Andi Sudirman. Hal ini sebagai wujud komitmen pemerataan pembangunan yang berkeadilan.

Misalnya di Toraja Utara, bantuan keuangan TA 2023 senilai Rp 8 miliar untuk mendukung pembangunan jalan prioritas dan desa wisata, pengembangan produk kopi dan bantuan lainnya. Kemudian Rp 20 miliar bantuan keuangan TA 2022 diperuntukkan untuk mendukung pembangunan jalan prioritas kabupaten.

Sementara untuk Kabupaten Tana Toraja, ada bantuan keuangan TA 2023 senilai Rp 31,2 miliar diperuntukkan untuk pembangunan jalan Buakaya Ollon, ruas prioritas kabupaten, subsidi pesawat, dan lainnya. Lalu TA 2022 senilai Rp 22,5 miliar untuk pembangunan jalan wisata Ollon dan untuk mendukung pembangunan jalan prioritas kabupaten, termasuk jalan akses ke bandara Buntu Kunik.

Bahkan di daerah sekitarnya pula dibangun akses memperlancar konektivitas ke Toraja. Diantaranya akses daerah terisolir di Bastem atau ruas Bua – Rantepao dan Ruas Bonglo – Pantilang, serta ruas Batusitanduk di Luwu dan Jembatan Ilan Batu, dimana pembangunan itu dilakukan untuk memperlancar akses dari Luwu Raya ke Toraja.

Dalam menghubungkan akses jalan dari Palopo – Luwu – Toraja melalui ruas Palopo – Latuppa – Bonglo – Pantilang – Rantepao, Andi Sudirman turut mengalokasikan bantuan keuangan Pemprov Sulsel TA 2022 dan 2023 yang totalnya mencapai Rp 39 miliar untuk pengaspalan sepanjang 10,6 Km.

Pada kabupaten Pinrang dan Enrekang juga dilaksanakan sejumlah pembangunan, seperti pada ruas Paleteang – Malimpung – Malaga – Kabere sebagai wujud konektivitas tiga kabupaten yaitu kabupaten Pinrang, Enrekang dan Tana Toraja.

Pada ruas tersebut juga dilaksanakan pembangunan dua buah jembatan, kemudian rekonstruksi jalan secara bertahap dilakukan pada ruas Tuppu – Pao – Pammulungan yang menghubungkan kabupaten Pinrang dan Tana Toraja.

“Dengan semua yang telah dikerjakan ini, tidak salah kalau Andi Sudirman banyak disebut sebagai bapak pembangunan untuk Sulawesi Selatan, tidak terkecuali wilayah Toraja,” tegas MRR.

Bukan hanya infrastruktur jalan dan jembatan untuk konektivitas semata. Sebagai daerah yang dikenal akan keindahan alamnya, Andi Sudirman mendorong pengembangan kawasan wisata Lembah Ollon di Lembang Bau, Desa Buakayu, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja.

Sebagai buktinya, Andi Sudirman mengalokasikan bantuan keuangan yang diperuntukkan untuk pengembangan kawasan tersebut. Salah satunya membangun akses jalan menuju objek wisata itu.

Kini, Kawasan wisata itu pun mulai menarik banyak pengunjung, apalagi sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. Ribuan pelajar juga pernah berkemah di Ollon.

Dalam memperlancar akses mobilitas via darat maupun udara untuk memperkuat Toraja yang dikenal sebagai daerah wisata dengan budaya yang khas di Sulsel, Andi Sudirman juga menghadirkan subsidi penerbangan, diantaranya rute Makassar – Toraja (PP) dan rute Balikpapan – Toraja (PP).

“Ini semua adalah bukti nyata, jadi apalagi yang mau diragukan dari kepedulian Andi Sudirman untuk wilayah Toraja,” tandasnya.

Di sisi lain, MRR menambahkan, sektor pertanian juga menjadi prioritas pria yang akrab disapa Andalan ini. Dibuktikan dengan banyaknya bantuan sarana dan prasarana untuk petani yang diberikan, seperti bantuan alsintan, jalan tani, pupuk cair, bibit kopi, embung, sumur bor, irigasi tersier, dan lainnya.

Bahkan Toraja juga menjadi sasaran penyalurkan program Mandiri Benih, dimana Andi Sudirman membagikan benih padi yang unggul secara gratis kepada petani.

“Berdasarkan data, benih padi yang diberikan di Toraja Utara sebanyak 43.425 kg untuk ditanam dilahan pertanian seluas 1.737 hektar. Lalu di Tana Toraja sebanyak 25 ribu kg untuk ditanam seluas seribu hektar,” tambahnya.

Terakhir, ditegaskan MRR, Andi Sudirman selama dikenal sebagai sosok pemimpin yang merangkul semua golongan. Apalagi dirinya dikenal dengan sejumlah tokoh agama, organisasi kemahasiswaan, dan masyarakat Toraja.

Oleh karena itu, Toraja juga menjadi prioritas dalam alokasi hibah untuk rumah ibadah. Dimana sekitar Rp 6 miliar dialokasikan di dua daerah tersebut.

“Bantuan hibah tersebut untuk sejumlah rumah ibadah, dimana sebagian besar diperuntukkan untuk Gereja,” tukasnya.

MRR juga melihat Andi Sudirman berjiwa sosial yang tinggi. Itulah kenapa dirinya selalu menjadi garda terdepan jika terjadi bencana.

“Sejumlah bantuan Pemprov Sulsel di era kepemimpinannya diberikan untuk korban bencana dan santunan kepada ahli waris korban bencana. Melalui organisasi Andalan Sulsel Peduli yang dipimpinnya pun, juga senantiasa membantu untuk korban yang mengalami musibah. Seperti saat terjadi bencana tanah longsor yang memakan korban jiwa di Makale, Tana Toraja pada bulan April 2024 lalu,” pungkasnya.