RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Susu ikan sedang menjadi perbincangan hangat setelah Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono menyebutkan bahwa produk ini akan dimasukkan ke dalam program Makan Siang Bergizi dan Susu Gratis, yang menjadi andalan presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.

Menurut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Budi Sulistyo, jika pihaknya sedang meningkatkan produksi susu ikan di Pantai Utara dan Papua.

Budi mengatakan bahwa baik Pantura maupun Papua memiliki sumber daya ikan yang melimpah, sehingga banyak calon pengusaha yang tertarik untuk membuka pabrik susu di wilayah tersebut.
“Untuk percontohan nanti ada di Pantura seperti Pekalongan, KKP ada di situ, nanti jika berminat sebagai percontohan pemerintah rata-rata yang berminat itu di Pantura dan pantai-pantai timur seperti Papua,” ujar Budi di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/9/2024) mengutip Kumparan.

Budi juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat pabrik susu ikan di Indramayu dengan kapasitas produksi 30 ton per bulan yang telah beroperasi sejak 2021. Dengan melimpahnya hasil tangkapan ikan di Pantura, kapasitas produksi susu ikan di daerah tersebut bisa ditingkatkan hingga 50 ton per bulan.

Meskipun produksi susu ikan nasional masih tergolong kecil saat ini karena awalnya dikembangkan dalam desain komunal dengan pabrik kecil atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah, Budi memastikan bahwa pabrik susu ikan di Indonesia akan memiliki standar yang sama di masa mendatang.

“Karena desainnya awal untuk tingkat UMKM (dengan kapasitas) 2 ton per bulan. Awalnya desain mesin pabriknya (UMKM). Nah mungkin ke depan desainnya 4-10 ton (per bulan). Industri itu berkembang di seluruh Indonesia dengan satu standar yang sama dan mendekatkan dengan sumber ikannya,” pungkasnya.

Budi menuturkan, bahwa susu ikan diproduksi dari ikan layur, serta dipilih karena memiliki nilai ekonomi rendah dan umumnya hanya dimanfaatkan oleh nelayan untuk konsumsi.
Pabrik susu ikan ini, ucap Budi akan membantu meningkatkan ekonomi nelayan dengan memanfaatkan ikan layur sebagai bahan baku.
Menurutnya, pabrik susu ikan akan menggunakan seluruh bagian tubuh ikan layur yang diekstrak menjadi Hidrolisat Protein Ikan (HPI) untuk menghasilkan susu ikan.
“Kemudian di branding kalau dalam dunia industri kan, itu disebut susu analog, susu yang bahan bakunya bukan dari susu hewan di berkaki empat,” tuturnya.
Apalagi, ujar Budi, susu ikan memiliki kandungan lengkap seperti Omega 3, DHA, dan EPA yang tidak terdapat dalam susu sapi. Nutrisi ini penting untuk perkembangan otak.
Susu ikan juga mengandung kalsium, Vitamin A, Vitamin C, dan aman dikonsumsi oleh anak-anak karena bebas laktosa dan alergen.
“Keunggulannya yang lain itu laktosa free, alergen free, keunggulan yang lain diserap tubuh lebih banyak dan cepat daripada susu lain ya,” katanya.