RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, mengatakan bahwa simplifikasi unit kerja (satker) telah berhasil mengurangi belanja negara hingga Rp1.398 triliun sejak 2019 hingga 2024, dengan penghematan terutama berasal dari honor operasional satker.

Thomas menekankan bahwa pengurangan jumlah satker merupakan bagian dari upaya Kementerian Keuangan untuk meningkatkan kualitas belanja negara dengan lebih fokus pada perumusan output integrasi sistem dan pengendalian belanja.

“Sampai dengan tahun 2024 telah dilakukan penyederhanaan satker yang berimplikasi pada penurunan biaya operasional, salah satunnya dari honor operasional satuan kerja sebesar Rp1.398 triliun,” ujar Thomas dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (9/9/2024) mengutip CNNIndonesia.

Selain dari penyederhanaan satker, Thomas yang merupakan keponakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ini mengatakan perbaikan norma standar biaya masukan dan pengendalian biaya melalui standarisasi indeks biaya juga dijalankan untuk memperbaiki kualitas belanja negara.

Langkah-langkah yang telah diambil oleh Kemenkeu untuk meningkatkan kualitas belanja negara termasuk percepatan pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2024 mengenai Perubahan Ketiga Belas Atas PP Nomor 28 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Tentara Nasional Indonesia.

Selain itu, peningkatan jumlah output yang telah menggunakan standar biaya keluaran serta peningkatan penyelarasan belanja antara pemerintah pusat dan daerah.

“Peningkatan jumlah output yang sudah menggunakan standar biaya keluaran, perluasan sinkronisasi belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah pada DAK nonfisik, dana otsus, dana insentif daerah, dan penyederhanaan jumlah satker,” lanjutnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, target Thomas adalah meningkatkan indeks kualitas belanja pemerintah pusat dan daerah menjadi 84, memperluas implementasi standar keluaran untuk 5.117 output, dan mengurangi belanja birokrasi.